Bahayamikroplastik ini telah banyak ditemukan mencemari sungai-sungai di Indonesia. Mikroplastik berasal dari degradasi sampah plastik yang kita hasilkan sehari-hari menjadi potongan-potongan kecil yang bisa berbahaya. Selain itu, mikroplastik adalah hasil buangan limbah industri dan juga terdapat dalam produk-produk rumah tangga atau yang 1 Limbah Industri makanan, umumnya limbah industri makanan adalah sejenis lemak, karbohidrat dan garam ini akan menyebabkan pencemaran air dan menimbulkan bau yang tidak sedap. 2. Limbah industri sandang, limbah ini termasuk limbah yang berbahaya apabila tidak dikelola dengan benar karena mempunyai zat kimia yang berbahaya contohnya zat Namun tetap saja masih banyak industri yang membuang limbah pabriknya ke sungai, bahkan ke laut. Perlu Anda ketahui limbah industri mengandung logam berbahaya, seperti arsenik, merkuri, timbal, dan masih banyak lagi. Zat berbahaya ini tidak bisa diurai oleh organisme dekomposer yang hidup di laut. LimbahCair. Limbah cair adalah limbah cair dan diproduksi oleh proses industri. Misalnya sisa limbah tempe, cairan pengawet, pewarna pakaian yang tersisa, air mencuci air ke tumpahan minyak di lautan. 2. Limbah Padat. Di industri, limbah padat yang dihasilkan tidak hanya dalam padatan tetapi juga lumpur atau bubur. Disampingpembagian berdasarkan zat pembentuk dan bentuk fisiknya, ada yang disebut Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3). Limbah ini dapat berbentuk padat, cair dan gas. Limbah B3 adalah setiap bahan sisa (limbah) suatu kegiatan proses produksi yang mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) karena mudah meledak, mudah terbakar berapa jam perbedaan waktu indonesia dengan kanada. Air merupakan elemen yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Namun setelah digunakan, maka air tersebut akan berubah menjadi limbah. Hampir semua aktivitas menghasilkan air limbah, salah satunya adalah kegiatan industri. Air limbah industri dihasilkan oleh pabrik yang menggunakan komponen air sebagai bagian dari kegiatan produksi mereka. Limbah cair ini merupakan produk yang dihasilkan dari sisa-sisa kegiatan produksi. Setiap kegiatan industri menggunakan zat-zat kimia dalam prosesnya. Oleh sebab itu, limbah yang dihasilkan juga memiliki kandungan bahan-bahan kimia yang serupa. Berikut ini beragam zat yang umumnya terkandung dalam limbah cair pabrik Zat pelarut Mineral Logam berat Zat pewarna Sulfur Nitrogen dam lain sebagainya. Beragam zat di atas membuat air limbah menjadi berbahaya dan perlu dinetralkan terlebih dahulu sebelum benar – benar dilepas ke alam. Dan untuk penanganan yang dilakukan tentu saja ada prosedur tertentu yang wajib diperhatikan. Mulai dari proses memilah jenis limbah, jenis kandungan dan jenis pemprosesan yang efektif. Limbah industri dikelompokkan berdasarkan jenisnya. Ada limbah yang berwujud padat, gas dan juga cair. Nah, air limbah merupakan sampah industri yang berwujud cair. Berbeda dengan limbah gas dan limbah padat, limbah cair industri perlu ditangani secara khusus untuk menghilangkan kandungan zat-zat berbahaya di dalamnya. Berikut kami ulas secara singkat mengenai alasan mengapa air limbah perlu diolah terlebih dahulu sebelum dibuang. Semoga informasi ini bisa meningkatkan kesadaran kita akan pentingnya mengelola limbah dengan bijak. Air Limbah Dapat Mencemari Lingkungan Air limbah merupakan air yang sudah terkontaminasi oleh zat-zat berbahaya, sehingga memiliki dampak yang sangat besar bagi pencemaran lingkungan. Limbah segar yang dibuang ke alam tanpa diolah terlebih dahulu akan membuat lingkungan sekitar menjadi tercemar. Bila air limbah dibuang ke tanah, maka akan membuat tanah menjadi rusak dan berkurang kesuburannya. Limbah industri dapat mencemari sungai karena banyak kandungan bahan kimia yang terkandung di dalamnya. Selain membuat airnya menjadi kotor, kehidupan biota air juga akan terancam akibat dampak limbah. Air Limbah Mengakibatkan Rusaknya Ekosistem Dampak limbah industri yang selanjutnya adalah mengakibatkan rusaknya ekosistem lingkungan. Tidak hanya kesuburan tanah saja, kehidupan hewan dan juga tumbuh-tumbuhan juga bisa terganggu akibat adanya limbah tersebut. Air limbah tidak hanya membuat keasaman pH tanah menjadi berubah. Tetapi juga mengandung senyawa kimia berbahaya yang dapat membunuh mikroorganisme dan hewan-hewan kecil serta tumbuhan di sekitarnya. Kekacauan ekosistem alam merupakan dampak buruk limbah yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Terhambatnya Mata Pencaharian Masyarakat Air limbah yang tidak dikelola dengan benar dan mencemari lingkungan juga akan berdampak buruk bagi masyarakat sekitar. Limbah industri dapat menyebabkan tanah menjadi berkurang kesuburannya. Sehingga manusia yang hidup dengan cara bertani dan mengolah tanah pun akan merasakan dampak dan akibatnya. Selain itu, air limbah yang dibuang ke sungai atau laut juga akan merusak biota air. Sehingga akan berimbas pada masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan serta mengakibatkan berkurangnya ikan dan hewan laut akibat kematian. Ikan-ikan yang terpapar oleh air limbah juga dapat menyebabkan dampak yang buruk. Apabila ikan-ikan tersebut dikonsumsi oleh manusia, maka akan menyebabkan masalah kesehatan. Salah satunya adalah karena diakibatkan oleh kandungan racun yang dibawa oleh hewan tersebut. Munculnya Berbagai Macam Penyakit Munculnya berbagai macam penyakit akibat sampah bukan lagi berita baru. Pencemaran lingkungan akibat limbah mengakibatkan munculnya berbagai masalah kesehatan. Air limbah bisa digolongkan menjadi kategori limbah beracun. Hal tersebut dikarenakan air limbah sudah terkontaminasi oleh zat-zat kimia berbahaya. Zat-zat yang sering ditemukan pada air limbah industri diantaranya kandungan zat pelarut, zat pewarna, fosfor, merkuri, nitrogen dan lain sebagainya. Apabila manusia sering terpapar oleh zat tersebut, maka akan memicu adanya gangguan kesehatan ringan hingga berat. Masalah kesehatan yang ditimbulkan akibat limbah diantaranya adalah seperti iritasi kulit, gatal-gatal, hepatitis, penyakit ginjal, kolera hingga berbagai macam penyakit kronis yang lainnya. Ini merupakan dampak limbah yang patut untuk diwaspadai oleh kita bersama. Munculnya beragam penyakit kronis akibat limbah yang tidak olah dengan benar adalah ancaman nyata bagi siapapun. Ini membuktikan bahwa bahaya limbah ini sangat mengerikan bagi kehidupan manusia. Menyebabkan Kelangkaan Air Bersih Air limbah yang dibuang begitu saja, lalu kemudian meresap ke dalam tanah berpotensi untuk mencemari kadar air yang terkandung didalamnya. 80% air tanah mengalir ke sungai dan laut tanpa adanya pengolahan terlebih dahulu. Hal tersebut mengakibatkan air limbah terlewat begitu saja tanpa dinetralkan serta mengakibatkan air bersih menjadi terkontaminasi. Kelangkaan air bersih atau kandungan air bersih yang telah terkontaminasi tentu saja memberikan dampak yang sangat merugikan bagi manusia. Setiap tahun, data memperlihatkan betapa banyaknya manusia yang meninggal dunia akibat buruknya sanitasi dan pencemaran air pada lingkungan. Beberapa fakta-fakta di atas seharusnya membuat kita sadar mengenai bahaya limbah serta pentingnya mengolah air limbah terlebih dahulu sebelum dibuang ke alam. Lakukan pengumpulan dan pengolahan air limbah dapat mengurangi kuantitas pencemaran yang ditimbulkan. Langkah ini bisa membantu kita untuk melindungi kestabilan sumber daya air. Bagaimana Cara Mengolah Air Limbah Industri? Limbah cair tidak hadir tanpa adanya solusi. Asal diproses dengan baik tentu saja air limbah ini bisa dikendalikan dampak buruknya. Berikut ini cara yang bisa kita lakukan untuk menangani air limbah. Mengolah Limbah Secara Alami Cara mengolah limbah industri yang berbentuk cair dapat dilakukan dengan dua cara. Yang pertama adalah dengan cara alami, yaitu dengan menggunakan kolam stabilisasi. Kolam ini berfungsi untuk menetralisir kandungan zat-zat berbahaya di dalam air limbah. Sehingga membuat air tersebut jauh lebih aman dan dapat langsung dilepas ke alam. Mengolah Limbah Secara Bantuan Cara mengolah air limbah yang kedua adalah dengan membangun instalasi pengolahan air limbah IPAL. Pengolahan air limbah dengan metode ini mencakup 3 tahapan. Yaitu tahap pengolahan pertama, tahap pengolahan kedua, serta tahap pengolahan lanjutan. Apabila sudah melalui ketiga tahapan tersebut, air limbah baru dinyatakan aman dan dapat dibuang ke alam. Pengolahan limbah industri memang cukup merepotkan dan harus melalui berbagai macam tahapan. Oleh sebab itu, bagi Anda yang tidak memiliki kemampuan untuk mengolah limbah tersebut secara mandiri. Tidak ada salahnya untuk mempercayakannya pada jasa pihak ketiga, seperti Wasteship Sinar Hidayah Putra. Wasteship Sinar Hidayah Putra merupakan pilihan yang tepat untuk Anda yang membutuhkan jasa pengolahan limbah. Sebagai pelaku industri, menjaga lingkungan sekitar pabrik tetap aman dan nyaman adalah prioritas. Salah satunya adalah dengan mengelola limbah industri yang dihasilkan dengan cara yang baik dan benar. Kesadaran akan bahaya limbah ini sudah sewajarnya diketahui bersama. Bijak mengelola limbah adalah cara yang paling efektif untuk menjaga kesehatan bumi kita agar tetap sehat dan lestari. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Tidak jarang bagi sebagian sektor industri di Indonesia membuang limbah atau sisa proses produksi ke sungai, laut, atau ke tempat yang seharusnya tidak dipakai untuk membuang sisa hasil produksi tersebut. Hal ini dilakukan karena beberapa usaha industri kecil, belum atau tidak sama sekali memiliki tempat pengelolaan limbah sendiri karena keterbatasan biaya. Kegiatan ini membuat alam semakin rusak dan hilangnya tempat tinggal untuk beberapa makhluk hidup. Begitupun dengan keadaan Sungai Citarum, yang merupakan salah satu sungai yang tercemar akibat pembuangan limbah sembarangan beberapa tahun silam hingga saat dari laman Dadan Ramdhan. Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Walhi Jawa Barat, mengatakan hampir 80% pabrik di wilayah Jawa Barat melanggar aturan pembuangan limbah cair. Hampir ratusan pabrik di Cekungan Citarum kebanyakan melanggar aturan tentang regulasi dengan membuang limbahnya ke sungai. Hal ini membuat Sungai Citarum semakin tercemar limbah beracun. "Aturan dan Undang-undang yang mengatur masalah limbah berbahaya sudah ada. Tapi, pelaksanaanya yang lemah. Hampir 80 persen pabrik di Jawa Barat melanggar aturan," ujar Dadan kepada Tempo, Sabtu, 15/4/2017 [1]. Dikutip dari laman resmi data terbuka milik Pemdaprov Jawa Barat, Sungai Citarum merupakan sungai terpanjang di Jawa Barat. Mempunyai panjang Km, dan luas Km, Sungai citarum merupakan sumber air bagi masyarakat yang berada disekitarnya. Tahun 2019, Sungai Citarum memiliki indeks air sebesar 33,43 poin dengan status tercemar, berubah menjadi status cemar ringan pada tahun 2020 dengan indeks air sebesar 55 poin. Menurut beberapa sumber, Sungai Citarum biasanya digunakan untuk sumber air baku air minum, sumber air baku untuk industri, pertanian, dan Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTA oleh masyarakat sekitar, Namun karena adanya limbah yang dibuang secara berlebihan ke wilayah sungai, Sungai Citarum tidak dapat dimaksimalkan kasus diatas, apakah yang dilakukan oleh para pihak pabrik etis atau tidak? Mari bahas lebih lanjut dengan menggunakan pandangan etika profesi enjinering. Untuk menganalisa kasus diatas dengan menggunakan pandangan etika profesi enjinering, kita bisa memakai teori etika dan pemikiran teori etika analisi biaya-manfaat, pabrik yang berada di sekitar Sungai memilih keuntungan yang banyak dan menghemat biaya sehingga belum memiliki tempat pengelolaan limbah sendiri, akibatnya pihak pabrik membuang limbah tersebut ke sungai. Tindakan ini tidak dapat dibenarkan dengan etis karena pihak pabrik memilih keuntungan yang banyak, tetapi masyarakat sekitar teori hak dan kewajiban, pabrik sudah seharusnya diwajibkan untuk melindungi hak- hak masyarakat untuk hidup di lingkungan yang bersih dengan tidak mencemari lingkungan sekitar dan pabrik juga harus memiliki kewajiban untuk menghindari pencemaran pada lingkungan sekitar dengan tidak membuang limbah sisa produksi sembarangan. Dalam pandangan ini tindakan mencemari sungai oleh pihak pabrik sudah dianggap tidak etis. Hal ini bertentangan dengan moral dan hak hak masyarakat sekitar. Berdasarkan teori utilitarianisme, tindakan dianggap etis ketika apabila meningkatkan derajat manusia dan menghasilkan sebanyak mungkin kesejahteraan atau kebahagiaan bagi banyak orang. Dalam kasus ini menurut pandangan etika utilitarianisme, membuang limbah ke sungai merupakan perbuatan yang tidak etis karena mengakibatkan kerugian bagi masyarakat dan juga lingkungan sekitar. Maka dari itu pabrik harus memiliki tanggung jawab untuk mengurangi pencemaran lingkungan dan juga mengurangi dampak negatif untuk mencapai teori etika moralitas, tindakan dianggap baik apabila jika sesuai dengan perilaku bermoral. Dalam kasus ini menurut pandangan etika moralitas, pabrik melanggar moralitas dari kejujuran dan tanggung jawab. Pabrik sangat tidak bertanggungjawab dengan membuang limbah ke sungai. Hal ini berdampak pada kedamaian dan kesejahteraan lingkungan masyarkat sekitar. 1 2 Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya Pesatnya pertumbuhan industri menimbulkan masalah baru dalam keberlangsungan lingkungan hidup. Dampak dari masalah yang dihasilkan tersebut adalah limbah industri. Limbah industri memiliki banyak jenis seperti; limbah cair, limbah padat, limbah gas, dan limbah bahan berbahaya dan beracun B3. Limbah cair industri adalah limbah dalam fase cair berupa pelarut yaitu zat kimia tambahan atau larutan yang telah tercampur dengan air dan zat- zat kimia tersebut. Limbah cair industri yang terbuang dapat mengalir langsung ke selokan, sungai, bahkan laut. Dengan demikian, limbah cair yang mengalir atau langsung dibuang dapat menyebabkan banyak kerugian. Berikut adalah kerugian pencemaran air akibat limbah industri terhadap air tanah, kali, sungai, dan laut. 1. Air tanah Air tanah berfungsi untuk memenuhi berbagai keperluan rumah tangga, seperti mandi, memasak, minum, dan mencuci. Air tanah yang tercemar dapat bermula dari limbah cair beracun yaitu; air bekas mencuci pakaian, air sisa pestisida, cairan berminyak atau bahkan cairan limbah industri yang mengandung zat kimia beracun. Limbah industri seharusnya dikelola dengan baik. Jika organisasi/perusahaan lalai, misalnya tidak melapisi penampungan limbah cair dengan bahan kedap air, maka limbah cair industri zat mengandung racun bisa merembes ke dalam tanah. Jika rembesan limbah cair terbawa oleh air hujan kemudian bermuara di sumber air tanah, maka kandungan beracun dari limbah cair tersebut bisa menjadi penyebab pencemaran air tanah yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. 2. Air Kali Air kali yang bersih memiliki beberapa manfaat yaitu untuk dijadikan air minum, dijadikan sarana umum, jalur transportasi, tempat mencuci, dan sebagai irigasi. Namun, jika air kali menjadi tercemar akibat limbah industri, tentunya air kali akan kehilangan beberapa manfaatnya. 3. Air Sungai Memiliki ukuran yang lebih besar dari kali, tentunya manfaat air sungai lebih banyak jika dibandingkan dengan air kali. Salah satu manfaat yang sangat penting yang dimiliki oleh air sungai adalah sebagai sumber mata air bersih. Jika tercemar, manusia akan kehilangan satu sumber mata air bersih. 4. Air Laut Ketidakseimbangan ekosistem bawah laut, kerusakan terumbu karang, kerusakan estetika/keindahan air laut, dan ancaman kesehatan manusia adalah beberapa dampak dari pencemaran air laut akibat limbah industri. Bukan hanya manusia yang akan merasakan dampak dari pencemaran air laut, namun makhluk laut yang berada di dalamnya akan merasakan kerugian yang lebih besar. Makhluk laut seperti hewan dan tanaman laut dapat terganggu dan perlahan akan punah. Keempat hal tersebut adalah dampak dari pencemaran air akibat limbah industri. Industri sendiri merupakan suatu bidang atau kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan pengolahan bahan baku atau pembuatan barang jadi di pabrik dengan menggunakan keterampilan dan tenaga kerja dan penggunaan alat-alat di bidang pengolahan hasil bumi, dan distribusinya sebagai kegiatan utama. Jika organisasi/perusahaan pengelola pabrik tidak memperhatikan hal-hal produksi dengan baik dan benar, maka pencemaran air akan terjadi terus-menerus dan dapat membuat dampak yang serius untuk keberlangsungan hidup makhluk di Bumi. Oleh karena itu, perusahaan semestinya dapat lebih memperdulikan dan lebih memperhatikan pengolahan limbah industri agar tidak terjadi hal-hal buruk yang tidak diinginkan. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah dengan menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan atau ISO 14001. ISO 14001 adalah sebuah sertifikasi international untuk Sistem Manajemen Lingkungan SML terkait pengelolaan lingkungan yang disusun untuk membantu organisasi atau perusahaan untuk meminimalisir dampak negatif aktivitas perusahaan terhadap lingkungan. Perusahaan yang ingin menerapkan ISO 14001 dapat melakukan konsultasi standar sertifikasi ISO 14001 di Prima Nusa Gemilang PNG Consulting. PNG Consulting dapat melakukan konsultasi dan pelatihan secara sitematis dengan didukung oleh konsultan dan trainer yang berkompeten di bidangnya. Rekan juga dapat mengunjungi website PNG Consulting di laman MALANG, - Limbah domestik dan limbah industri masih menjadi penyebab utama terjadinya pencemaran air di sepanjang aliran Sungai Brantas. Oleh karenanya, air yang melintas di kawasan perkotaan dan kawasan industri kualitasnya akan menurun. Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama Perum Jasa Tirta I, Raymond Valiant Ruritan. Menurut dia, salah satu limbah domestik yang cukup berbahaya adalah pemakaian deterjen. Selain itu, pemakaian pestisida juga berpengaruh besar terhadap pencemaran air. "Pemakaian deterjen tentu saja menyebabkan air mengandung banyak sekali ikatan hidrokarbon. Pemakaian pestisida kita tahu bisa mematikan bila terakumulasi," kata Raymond, Jumat 19/1/2018 di Kota Malang. Kendati demikian, Raymond menyebutkan bahwa kualitas air di sepanjang aliran Sungai Brantas stagnan dalam kurun waktu terakhir ini, yaitu tidak bertambah buruk dan tidak bertambah bagus. "Kita bisa katakan kualitas air tidak menjadi lebih buruk belakangan ini," jelasnya. Dalam waktu dekat, pihaknya akan melakukan studi terhadap pencemaran air yang terjadi di sepanjangan aliran Sungai Brantas. Kajian itu untuk mengukur penyebab pencemaran itu juga 300 Kg Sampah Popok Bayi Diangkat dari Sungai Brantas Pada tahun 2000, sebuah studi menyebutkan bahwa pencemaran yang disebabkan oleh limbah domestik sebesar 60 persen. Sisanya, sebesar 40 persen berasal dari limbah industri. "Ada studi yang dilakukan sekitar tahun 2000 yang menyatakan bahwa 60 persen beban limbah yang masuk ke dalam sungai merupakan limbah domestik. 40 persen saja yang berasa dari industri, itu di bagian hulu Sungai Brantas," ujar Raymond. Dalam studi nanti, pihaknya akan kembali mengukur persentase besaran limbah yang masuk ke sungai. Studi itu akan melibatkan akademisi dari perguruan tinggi. "Kami Perum Jasa Tirta akan melakukan kajian ulang untuk mengetahui apakah beban limbah yang masuk ke sungai masih sebagian besar berasal dari rumah tangga atau sudah bergeser ke arah industri. Ini akan kami lakukan pada 2018 ini," ungkapnya. Kompas TV Tim gabungan Datacemen Polisi Militer 3 Cirebon, Kodim 0620 dan Polres Cirebon bersama masyarakat, kembali menemukan 7 buah gudang penyimpanan limbah medis. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

limbah industri dapat mencemari sungai karena banyak mengandung