Tanyajawab mengenai materi layanan yang telah diberikan. sehingga sulit mengikuti anjuran secara lisan dan sering salah menginterpretasikan kata atau ucapan. Proses : perhatian, sikap, dan keaktifan siswa dalam mengikuti layanan bimbingan dan konseling. 2. Hasil : penilaian dilakukan segera setelah kegiatan berlangsung.
terhadappertanyaan guru BK. 8. Evaluasi Hasil : 1. Merasakan suasana pertemuan yang menyenangkan 2. Topik yang dibahas :sangat penting/kurang penting/tidak penting 3. Guru Bimbingan Konseling menyampaikan : mudah dipahami/ sulit dipahami. 4. Kegiatan yang diikuti : menarik/kurang/tidak menarik untuk diikuti. Lampiran : 1. Lembar Evaluasi 2.
Dengandemikian pemahaman individu adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk mengerti dan memahami individu lain. Dalam konteks bimbingan dan konseling, mengerti dan memahami tersebut dilakukan oleh konselor terhadap konseli, atau menemukan sumber data yang bisa memberikan keterangan tentang konseling. 1.2.
21 Pengertian Pelayanan responsif adalah pemberian bantuan kepada peserta didik yang menghadapi kebutuhan dan masalah dan memerlukan pertolongan segera pertolongan segera supaya tidak menimbulkan gangguan dalam proses pencapaian tugas-tugas perkembangannya. 2.2 Tujuan Pelayanan responsif bertujuan mengintervensi masalah-masalah atau kepedulian pribadi peserta didik yang muncul segera dan
Olehsebab itu bimbingan konseling juga memiliki beberapa fungsi diantaranya adalah fungsi pemahaman. Fungsi pemahaman ini bertujuan agar guru dan orang tua memahami masalah-masalah yang dihadapi oleh anaknya, fungsi lain dari bimbingan konseling adalah untuk mencegah kemungkinan-kemungkinan masalah yang bisa terjadi jika suatu permasalah dibiarkan berlarut-larut.
berapa jam perbedaan waktu indonesia dengan kanada. 63% found this document useful 8 votes33K views5 pagesDescriptionFungsi Bimbingan Konseling PTIK UNS 2018Copyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsPDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?63% found this document useful 8 votes33K views5 pagesQ&A Seputar Fungsi Bimbingan KonselingJump to Page You are on page 1of 5 You're Reading a Free Preview Page 4 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Landasan Filosofis Bimbingan dan KonselingLandasan filosofis bimbingan dan konselingA. PendahuluanSalah satu dari berbagai masalah filsafat yang harus dihadapi konselor adalah bagaimana konselor menggunakan landasan filosofis sehubungan dengan perannya sebagai orang yang membantu konseli dalam melakukan pilihan. Pengkajian landasan landasan filosofis bimbingan dan konseling ini difokuskan kepada pembahasan mengenai; makna, fungsi dan prinsip filosofis Bimbingan dan Konseling; hakikat Manusia; Tujuan, Tugas Manusia dan Implikasinya terhadap Pelaksanaan Bimbingan dan Uraian Materi1. Makna, Fungsi, dan Prinsip-prinsip Filosofis dalam Bimbingan dan Konseling.“Filosofis” berasal dari bahasa Yunani yang terdiri atas suku kata philein/philos yang artinya cinta dan sophos/Sophia yang artinya kebijaksanaan, hikmah, ilmu, kebenaran, jadi filosofis berarti kecintaan terhadap kebijaksanaan Secara maknawi filsafat dimaknai sebagai suatu pengetahuan yang mencoba untuk memahami hakikat segala sesuatu untuk mencapai kebenaran atau kebijaksanaan. Sikun Pribadi mengartikan filsafat sebagai suatu “usaha manusia untuk memperoleh pandangan atau konsepsi tentang segala yang ada, dan apa makna hidup manusia di alam semesta ini”. Dapat diartikan juga sebagai perenungan atau pemikiran tentang kebenaran, keadilan, kebaikan, religi, serta sosial-budaya Yusuf, 2010.Berarti landasan filosofis bimbingan dan konseling adalah asumsi filosofis yang dijadikan titik tolak dalam rangka studi dan praktek bimbingan dan konseling, asumsi tersebut adalah jawaban menyangkut pertanyaan tentang apakah makna hidup itu? Dari mana asal manusia dan ke mana perginya?, Siapa manusia itu? Dan pertanyaan sulit filsafat dalam kehidupan manusia, yaitu bahwa 1 setiap manusia harus mengambil keputusan atau tindakan, 2 keputusan yang diambil adalah keputusan diri sendiri, 3 dengan berfilsafat dapat mengurangi salah faham dan konflik, dan 4 untuk menghadapi banyak kesimpangsiuran dan dunia yang selalu berubah. Dengan berfilsafat seseorang akan memperoleh wawasan atau cakrawala pemikiran yang luas sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat. Keputusan tersebut mempunyai konsekuensi tertentu yang harus dihadapi secara penuh tanggung jawab. Oleh karena itu, keputusan yang diambil akan terhindar dari kemungkinan konflik dengan pihak lain, bahkan sebaliknya dapat mendatangkan kenyamanan atau kesejahteraan hidup bersama, walaupun berada dalam iklim kehidupan yang serba kompleks Yusuf, 2010. Makna dan fungsi filsafat dalam kaitannya dengan layanan bimbingan dan konseling, Prayitno dan Erman Amti dalam Yusuf, 2010 mengemukakan pendapat Belkin 1975 yaitu bahwa, “Pelayanan bimbingan dan konseling meliputi kegiatan atau tindakan yang semuanya diharapkan merupakan tindakan yang bijaksana. Untuk itu diperlukan pemikiran filsafat tentang berbagai hal yang tersangkut-paut dalam pelayanan bimbingan dan konseling. Pemikiran dan pemahaman filosofis menjadi alat yang bermanfaat bagi pelayanan bimbingan dan konseling pada umumnya, dan bagi konselor pada khususnya, yaitu membantu konselor dalam memahami situasi konseling dalam mengambil keputusan yang tepat. Disamping itu pemikiran dan pemahaman filosofis juga memungkinkan konselor menjadikan hidupnya sendiri lebih mantap, lebih fasilitatif, serta lebih efektif dalam penerapan upaya pemberian J. Pietrofesa 1980 30-31 dalam Yusuf, 2010 mengemukakan bahwa terdapat beberapa prinsip yang berkaitan dengan landasan filosofis dalam bimbingan, yaitu sebagai berikutObjective Viewing Dalam hal ini konselor membantu klien agar memperoleh suatu perspektif tentang masalah khusus yang dialaminya, dan membantunya untuk menilai atau mengkaji berbagai alternatif atau strategi kegiatan yang memungkinkan klien mampu merespon interes, minat atau keinginannya secara Counselor must have the best interest of the client at heart. Dalam hal ini konselor harus merasa puas dalam membantu klien mengatasi masalahnya. Konselor menggunakan keterampilan untuk membantu klien dalam upaya mengembangkan keterampilan klien dalam mengatasi masalah coping dan keterampilan hidupnya life skills.John J. Pietrofesa 1980 dalam Yusuf, 2010 selanjutnya mengemukakan pendapat James Cribbin tentang prinsip-prinsip filosofis dalam bimbingan sebagai hendaknya didasarkan pada pengakuan akan keilmuan dan harga diri individu klien dan atas hak-haknya untuk mendapat bantuan. Bimbingan merupakan proses pendidikan yang berkesinambungan. Artinya bimbingan merupakan bagian integral dalam harus respek terhadap hak-hak setiap klien yang meminta bantuan atau bukan prerogratif kelompok khusus profesi kesehatan mental. Bimbingan dilaksanakan melalui kerjasama, yang masing-masing bekerja berdasarkan keahlian atau kompetensinya bimbingan adalah membantu individu dalam merealisasikan potensi merupakan elemen pendidikan yang bersifat individualisasi, personalisasi dan sosialisasi. 2. Hakikat ManusiaBeberapa pendapat para ahli atau mazhab konseling tentang hakikat manusia diantaranya dapat dipaparkan sebagai berikuta. Viktor Prayitno dan Erman Amti, dalam Yusuf, 2010 mengemukakan bahwa hakikat manusia itu sebagai selain memiliki dimensi fisik dan psikologis, juga memiliki dimensi spiritual. Ketiga dimensi itu harus dikaji secara mendalam apabila manusia itu hendak dipahami dengan sebaik-baiknya. Melalui dimensi spiritualnya itulah manusia mampu mencapai hal-hal yang berada di luar dirinya dan mewujudkan adalah unik, dalam arti bahwa manusia mengarahkan kehidupannya adalah bebas merdeka dalam berbagai keterbatasannya untuk membuat pilihan-pilihan yang menyangkut peri kehidupannya sendiri. Kebebasan ini memungkinkan manusia berubah dan menentukan siapa sebenarnya diri manusia itu Sigmund Freud dalam yusuf, 2010 mengemukakan sebagai pada dasarnya bersifat pesimistis, deterministik, mekanistik, dan dideterminasi oleh kekuatan-kekuatan irasional, motivasi-motivasi tak sadar, dorongan-dorongan biologis, dan pengalaman masa kepribadian berlangsung melalui pembagian energi psikis kepada Id, Ego dan Superego yang bersifat saling memiliki naluri-naluri seksual libido seksual dan agresif, naluri kehidupan eros dan kematian tanatos.Manusia bertingkah laku dideterminasi oleh hasrat memperoleh kesenangan dan menghindari rasa sakit pleasure principle.c. Passons Robert dan Marianne H. Mitchel, 1986 121 mengemukakan delapan asumsi tentang hakikat manusia menurut kerangka kerja Teori Konseling Gestalt yang dikembangkan oleh Frederick Perls 1884-1970 sebagai memiliki kepribadian yang utuh, menyeluruh, bukan terdiri dari bagian-bagian badan, emosi, pikiran, sensasi, dan persepsi. Individu dapat dipahami apabila dilihat dari keterpaduan semua bagian-bagian merupakan bagian dari lingkungannya. Oleh karena itu individu baru dapat dipahami apabila memperhatikan konteks memilih bagaimana dia merespon rangsangan internal maupun eksternal. Individu adalah aktor bukan kemampuan potensial untuk menyadari secara penuh semua sensasi, pikiran, emosi, dan memiliki kemampuan untuk melakukan pilihan, sebab dia memiliki kapasitas untuk membangun kehidupannya secara tidak dapat mengalami masa lalu dan masa yang akan datang, tetapi dia hanya dapat mengalami masa pada dasarnya tidak dapat dikatakan baik atau Beck Blocher, 1974 dalam yusuf, 2010 mengemukakan beberapa asumsi eksistensialis tentang hakikat manusia, yaitu sebagai bertanggung jawab terhadap perbuatannya sendiri. Dia punya pilihan dan harus melakukan pilihan untuk dirinya harus memandang atau memperhatikan orang lain sebagai bagian dari dirinya, dan perhatiannya ini direfleksikan dalam pergaulan dengan warga masyarakat yang lebih eksis di dunia nyata, dan hubungan dengan dunianya di satu sisi merupakan ancaman yang dalam banyak hal tidak dapat merubahnya. Hidup yang bermakna harus menghilang ancaman yang dihadapi, baik fisik maupun psikis. Tujuannya adalah untuk membebaskan manusia dari ancaman, sehingga dapat mencapai perkembangan yang manusia memiliki pembawaan dan pengalaman yang unik, sehingga memungkinkan berperilaku yang berbeda satu sama berperilaku sesuai dengan pandangan subjektifnya tentang alami manusia tidak dapat dikatakan “baik” atau “buruk” jahat.Manusia mereaksi situasi secara menyeluruh tidak bersifat serpihan seperti hanya intelektual atau emosional.e. Skinner dan Watson Gerald Corey, terjemahan E. Koeswara, 1988 mengemukakan tentang hakikat manusia sebagai berikutManusia dipandang memiliki kecenderungan-kecenderungan positif dan negatif yang pada dasarnya dibentuk dan ditentukan oleh lingkungan sosial-budayanya. Dalam arti bahwa lingkungan merupakan pembentuk utama keberadaan tingkah laku manusia itu dipelajariManusia tidak memiliki kemampuan untuk membentuk nasibnya Albert Ellis penggagas terapi rasional-emotif berpendapat bahwa hakikat manusia adalahManusia dilahirkan dengan potensi, baik untuk berpikir rasional dan jujur maupun untuk berpikir irasional dan memiliki kecenderungan untuk memelihara diri, berbahagia, berpikir, mencintai, bergabung dengan orang lain, serta tumbuh dan mengaktualisasikan juga memiliki kecenderungan ke arah menghancurkan diri, menghindari pemikiran, berlambat-lambat, menyesali kesalahan secara tak berkesudahan, takhayul, intoleransi, perfeksionisme, mencela diri, serta menghindari pertumbuhan dan aktualisasi dilahirkan dengan kecenderungan untuk mendesakkan pemenuhan keinginan, tuntutan, hasrat dan kebutuhan dalam dirinya, jika tidak segera mencapai apa yang diinginkannya manusia mempersalahkan dirinya sendiri atau orang berpikir, beremosi dan bertindak secara simultan. Jarang manusia beremosi tanpa berpikir, sebab perasaan-perasaan biasanya dicetuskan oleh persepsi atas sesuatu situasi yang Aliran Humanistik memiliki pandangan yang optimistik terhadap hakikat manusia. Para ahli teori humanistik mempunyai keyakinan sebagai memiliki dorongan bawaan untuk mengembangkan memiliki kebebasan untuk merancang atau mengembangkan tingkah lakunya, yang dalam hal ini manusia bukan poin yang diatur sepenuhnya oleh adalah makhluk rasional dan sadar, tidak dikuasai oleh ketidaksadaran, kebutuhan irasional atau Aliran Realitas berpendapat bahwa manusia membutuhkan identitas dan mampu mengembangkan “identitas keberhasilan” maupun “identitas kegagalan”. Pendekatan realitas berlandaskan motivasi pertumbuhan dan Pancasila dalam sila ke-dua yang berbunyi “Kemanusiaan yang adil dan beradab”. Kemanusiaan adalah prinsip yang berisi keharusan untuk bersesuaian dengan hakikat manusia. Hakikat manusia menurut pancasila adalah manusia seutuhnya, yaitu monopluralisme, manusia adalah dari keseluruhan unsur-unsur hakiki yang berpasangan, monodualis raga jiwa, monodualis individu sosial, makhluk Tuhan-pribadi mandiri. Yang kesemua unsur tersebut bersatu secara organis, harmonis dan memahami hakikat manusia tersebut maka setiap upaya bimbingan dan konseling diharapkan tidak menyimpang dari hakikat tentang manusia itu sendiri. Seorang konselor dalam berinteraksi dengan kliennya harus mampu melihat dan memperlakukan kliennya sebagai sosok utuh manusia dengan berbagai Tujuan dan Tugas Manusia serta Implikasinya terhadap Pelaksanaan Bimbingan dan naluriah manusia memiliki kebutuhan untuk hidup bahagia,sejahtera, nyaman dan menyenangkan. Prayitno dan Erman dalam yusuf, 2010 mengemukakan model witney sweeney tentang kebahagiaan dan kesejahteraan hidup serta upaya mengembangkan dan mempertahankannya sepanjang hayat. Menurut mereka ciri-ciri hidup sehat ditandai dengan 5 kategori tugas kehidupan, yaitua. Spiritualitas; Agama sebagai sumber inti bagi hidup sehat. Dimensi dari aspek spiritual adalah; kemampuan manusia memberikan arti kepada kehidupannya, optimisme terhadap kejadian-kejadian yang akan datang dan diterapkannya nilai-nilai dalam hubungan antar orang serta dalam pembuatan Pengaturan diri;Seseorang yang mengamalkan hidup sehat pada dirinya terdapat sejumlah ciri, termasuk rasa diri berguna, pengendalian diri, pandangan realistik, spontanitas dan kepekaan emosional, kemampuan rekayasa intelektual, pemecahan masalah, dan kreativitas, kemampuan humor, kebugaran jasmani dan kebiasaan hidup sehat, maka orang mampu mengkoordinasikan hidupnya dengan pola tingkah laku yang bertujuan, melalui pengarahan, pengendalian dan pengelolan diri Bekerja;Dengan bekerja orang akan memperoleh keuntungan ekonomis, psikologis percaya diri dan merasa berguna dan sosial tempat bertemu dengan orang lain, persahabatan dan status kesemuanya akan menunjang kehidupan yang sehat bagi diri sendiri dan orang Persahabatan;Persahabatan memberikan 3 keutamaan kepada hidup yang sehat, yaitu Dukungan emosional, kedekatan, perlindungan, rasa aman, keberadaan, penyediaan kebutuhan fisik, bantuan keuangan. Dukungan informasi, pemberian data yang diperlukan, petunjuk peringatan, Cinta;Dengan cinta hubungan seseorang dengan orang lain cenderung menjadi sangat intim, saling mempercayai, saling terbuka, saling bekerjasama, dan saling memberikan komitmen yang kuat. Paparan tentang hakikat, tujuan, dan tugas kehidupan manusia di atas sebagai hasil olah pikir para ahli, mempunyai implikasi kepada layanan bimbingan dan konseling, dalam hal ini terutama terkait dengan perumusan tujuan bimbingan dan konseling, dan cara pandang konselor terhadap konseli yang sebaiknya didasarkan pada harkat dan martabat manusia. Sedangkan menurut Sukmadinata, 2007 Aliran filsafat juga memiliki pandangan tentang hakikat manusia, tujuan hidup manusia dan implikasinya terhadap bimbingan konseling yaitu sebagai berikuta. Idealisme;Idealisme merupakan faham filsafat yang mengakui adanya dunia ide di samping dunia riil dimana sekarang kita berada. Dunia ide ini merupakan dunia rohani, spiritual yang bersifat abadi, sedang dunia riil merupakan dunia materi yang dapat diamati dengan indra, dunia ini bersifat fana. Kehidupan di dunia riil bersifat sementara, serta dunia ide bersifat kekal, tidak lagi terbatas oleh ruang dan idealis mengakui adanya nilai-nilai abadi yang bersifat mutlak, baik nilai nilai moral etika maupun nilai-nilai kultural estetika.Tujuan kehidupan manusia adalah mencari kebenaran dan kebahagiaan spiritual yang abadi yakni dunia konseling diarahkan pada pengembangan anak dan remaja agar menguasai nilai-nilai, hidup sejalan dengan nilai-nilai moral dan dan Konseling berfungsi membantu anak-anak dan remaja dalam memahami kebahagiaan abadi, membantu menyiapkan diri dalam mencapai kehidupan Realisme;Realisme merupakan faham filsafat yang lebih menekankan dunia nyata, kenyataan tunduk pada hukum alam yang bersifat berusaha menemukan hukum universal melalui penelitian empiris dan fakta yang telah dibuktikan dalam penelitian menjadi acuan dalam kehidupan merupakan standar yang telah dirumuskan secara ilmiah, etika merupakan tuntutan moral yang didasarkan pada pemikiran atau estetika ada pada alam dan hubungan yang bersifat harus mengerti hukum universal tersebut, tujuan kehidupan manusia adalah mengembangkn dan menyempurnakan pemahamannya tentang alam melalui kajian dan penelitian dan konseling diarahkan pada pengembangan pengetahuan dan kemampuan siswa pada alam, tuntutan, prinsip dan hukum PragmatismePragmatisme memandang kenyataan atau kehidupan selalu kehidupan manusia selalu berinteraksi dengan ini yang membuat manusia berubah atau lingkungannya yang tidak mengakui kebenaran yang universal atau kebenaran mutlak. Kebenaran hanyalah generalisasi atau prinsip tentatif yang menjadi pegangan dalam berinteraksi dengan lingkungan yang akan diuji dalam penelitian selanjutnya. Konsep pragmatisme tentang nilai sangat EksistensialismeKonsep eksistensialisme lebih menekankan pada aspek pribadi dan sosial. Pendidikan dan bimbingan diarahkan pada menimbulkan perubahan-perubahan pribadi dan sosial. Bimbingan dan konseling diarahkan pada pengembangan kepribadian anak agar memiliki secara pribadi maupun sosial. Pemberian layanan bimbingan ditujukan agar siswa memiliki pemahaman terhadap segala potensi dan kekuatan dirinya, segala tuntutan dan masalah yang dihadapinya. Tugas para pembimbing adalah pengembangan semua potensi dan kekuatan anak, agar mereka menjadi manusia yang sehat dan produktif. Bagi bangsa indonesia yang menjadi landasan filosofis bimbingan dan konseling adalah pancasila, yang nilai-nilainya sesuai dengan fitrah manusia sebagai makhluk Tuhan yang bermartabat. Maka pembuatan program bimbingan dan konseling harus merujuk kepada nilai-nilai yang terkandung dalam kelima sila Pancasila tersebut. Pancasila sebagai landasan bimbingan dan konseling mempunyai implikasi sebagai berikutTujuan bimbingan dan konseling harus selaras dan sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila pancasila. Dengan demikian tujuan bimbingan dan konseling adalah memfasilitasi peserta didik agar mampu ; 1 mengembangkan potensi, fitrah dan jati dirinya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan cara mengimani, memahami dan mengamalkan ajaranNya. 2 mengembangkan sikap-sikap yang positif seperti respek terhadap harkat dan martabat sendiri dan orang lain, dan bersikap empati. 3 mengembangkan sikap-sikap kooperatif, kolaboratif, toleransi dan altruis ta’awun bil ma’ruf 4 mengembagkan sikap demokratis, menghargai pendapat orang lain, dan bersikap mengayomi masyarakat. 5. Mengembangkan kesadaran untuk membangun bangsa dan negara yang sejahtera dan berkeadilan dalam berbagai aspek kehidupan ekonomi, hukum, pendidikan, dan pekerjaan.Konselor seyogyanya menampilkan kualitas pribadi yang sesuai dengan nilai-nilai pancasila, yaitu beriman dan bertaqwa, bersikap respek terhadap orang lain, mau bekerja sama dengan orang lain. Bersikap demokratis, dan bersikap adil terhadap para melakukan penataan lingkungan fisik dan sosial budaya yang mendukung terwujudnya nilai-nilai pancasila dalam kehidupan perorangan maupun masyarakat pada umumnya. Upaya itu diantaranya 1 menata kehidupan lingkungan yang hijau berbunga, bersih dari polusi 2 mencegah dan memberantas kriminalitas 3 menghentikan tayangan televisi yang merusak nilai Pancasila, seperti tayangan yang merusak akidah, moral masyarakat 4 mengontrol secara ketat penjualan alat kontrasepsi 5 memberantas korupsi dan melakukan clean PusatakaKartadinoto, Sunarya Kerangka Kerja Bimbingan dan Konseling dan Pendidikan IKIP BandungMartin, Barbara. 2011. Children at play Learning Garden in The Early Years. Briths Liberty. Thentham Books Prayitno, Ernan Amti. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta Direktoret Dikti DepdikbudPrayitno.2012. Jenis Layanan dan Kegiatan Pendukung Konseling. Universitas Negeri PadangSalam, Burhanudin. 1997. Pengantar Pedagogig Dasar-dasar Ilmu Mendidik. Jakarta Rika CiptaSutirna, 2013. Bimbingan dan Konseling Pendidikan Formal, Non Forman dan Informal. Yogyakarta CV Andi OffsetTohirin, Dr. 2015. Bimbingan dan Konseling Sekolah dan Madasrah Berbasis Integrasi. Jakarta PT Raja Grafindo PersadaYusuf, Syamsu dan Nurihsan, Juntika.2009. Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung PT Remaja RosdakaryaVan Horn, Judith. 2010. Play At The Curriculum Person Merill Prentice Hall
Pertanyaan dan Jawaban Soal Prodi Bimbingan Konseling Mata Kuliah BK IndividuNAMA Riyan Novry Alvian NPM 1411080113 KELAS B JURUSAN Bimbingan dan Konseling FAKULTAS Tarbiyah M. KULIAH BK Individu HARI/TANGGAL selasa, 24 november 2015 1. Jelaskan tentang keterampilan dasar konseling ! Jawab Berikut merupakan keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh seorang konselor 1. Respon minimal / eksklamasi Kata-kata atau gerakan dari konselor yang menyatakan menyetujui, mengerti atau tidak menyetujui apa yang dikatakan oleh klien. 2. Refleksi isi / parafrase Merefeleksikan apa yang telah dikemukakan klien, sedangkan bagi klien dianggap bahwa konselor benar-benar memperhatikan dirinya. Namun jangan memiliki kesan memutus pembicaraan klien. 3. Mendengarkan dengan pasif Diam dan mendengarkan dengan sungguh-sungguh apa yang dikemukakan klien tanpa interupsi. Adakalanya klien diam saja. Dalam kondisi seperti ini sebaiknya konselor. 4. Mendengarkan dengan aktif Konselor membuat ringkasan sendiri apa yang diceritakan oleh klien, tetapi bukan mengulang kata-kata klien. Yang penting pernyataan yang dibuat konselor jangan melebih-lebihkan apa yang telah diceritakan klien. Konselor perlu dengan sungguh-sungguh memperhatikan apa yang diceritakan klien agar akurat dalam membuat pernyataan. 5. Bertanya dengan pertanyaan terbuka Pertanyaan terbuka memungkinkan klien untuk menceritakan apa yang menjadi masalahnya secara bebas dan mendorong klien untuk berbicara dengan lebih mendalam. 6. Membuat kesimpulan Kesimpulan mirip dengan merupakan pokok-pokok pikiran dan perasaan klien. Kesimpulan berguna karena klien akan dapat melihat lebih baik situasi yang ada pada dirinya. 7. Konfrontasi Konfrontasi dilakukan bila terjadi kesenjangan-kesenjangan yang dikemukakan oleh klien. Kesenjangan dapat berupa verbal dan non verbal. Misal klien mengatakan sedih tetapi sambil tersenyum. Konfrontasi dapat juga dilakukan apabila klien menghindari suatu topik atau berhenti membicarakan suatu hal. 8. Interpretasi interpretasi adalah asumsi bukan sebagai kenyataan. Oleh karena itu perlu hati-hati dalam mengemukukannya. Kata-kata seperti mungkin, sepertinya, nampaknya, kelihatannya perlu diungkapkan sebelum interpretasi dilakukan pada saat yang tepat yaitu ketika klien dalam keadaan yang positif dan siap menerimanya. 9. Reframing pada dasarnya ketrampilan ini adalah memberikan alternatif pada klien untuk dapat melihat masalahnya dari sudut pandang yang berbeda yang mungkin benar, sehingga membantu mengurangi perasaan-perasaan negatif dirinya maupun orang lain. 2. Buatlah contoh dialog proses konseling dengan penstrukturan, dorongan minimum, refleksi, paraprasa, pertanyaan terbuka dan pertanyaan tertutup ! Jawab 1. Penstrukturan Penstrukturan structuring adalah proses menetapkan batasan oleh konselor tentang hakekat, batasan-batasan dan tujuan proses konseling pada umumnya, dan hubungan tertentu pada khususnya. Menata stuktur akan memberikan kerangka kerja atau orientasi terapi kepada klien. Struktur konseling mempunyai dua unsure yaitu, pertama, unsure implicit dimana peranan konselor yang secara umum diketahui klien, dan yang kedua, yaitu struktur yng formal berupa pernyataan konselor untuk menjelaskan dan membatasi proses konseling. Dengan demikian structuring merupakan teknik merumuskan batasan dan potensialitas konseling. Berdasarkan pembatasan dan potensi proses konseling ada 5 macam struktur a Batas-batas waktu baik dalam satu individu maupun seluruh proses konseling b Batas-batas tindakan baik konselor maupun klien c Batas-batas peranan konselor d Batas-batas proses atau prosedur e Structuring dalam nilai proses 2. Dorongan minimal Minimal Encouragement Dorongan minimal adalah teknik untuk memberikan suatu dorongan langsung yang singkat terhadap apa yang telah dikemukakan klien. Misalnya dengan menggunakan ungkapan oh…, ya…., lalu…, terus….dan… Tujuan dorongan minimal agar klien terus berbicara dan dapat mengarah agar pembicaraan mencapai tujuan. Dorongan ini diberikan pada saat klien akan mengurangi atau menghentikan pembicaraannya dan pada saat klien kurang memusatkan pikirannya pada pembicaraan atau pada saat konselor ragu atas pembicaraan klien. 3. Refleksi Refleksi adalah teknik untuk memantulkan kembali kepada klien tentang perasaan, pikiran, dan pengalaman sebagai hasil pengamatan terhadap perilaku verbal dan non verbalnya. Terdapat tiga jenis refleksi, yaitu perasaan, yaitu keterampilan atau teknik untuk dapat memantulkan perasaan klien sebagai hasil pengamatan terhadap perilaku verbal dan non verbal klien. pikiran, yaitu teknik untuk memantulkan ide, pikiran, dan pendapat klien sebagai hasil pengamatan terhadap perilaku verbal dan non verbal klien. pengalaman, yaitu teknik untuk memantulkan pengalaman-pengalaman klien sebagai hasil pengamatan terhadap perilaku verbal dan non verbal klien. 4. Menangkap Pesan Paraphrasing Menangkap Pesan Paraphrasing adalah teknik untuk menyatakan kembali esensi atau inti ungkapan klien dengan teliti mendengarkan pesan utama klien, mengungkapkan kalimat yang mudah dan sederhana, biasanya ditandai dengan kalimat awal adakah atau nampaknya, dan mengamati respons klien terhadap konselor. Tujuan paraphrasing adalah 1Untuk mengatakan kembali kepada klien bahwa konselor bersama dia dan berusaha untuk memahami apa yang dikatakan klien; 2 Mengendapkan apa yang dikemukakan klien dalam bentuk ringkasan ; 3 Memberi arah wawancara konseling; dan 4 Pengecekan kembali persepsi konselor tentang apa yang dikemukakan klien. 5. Pertanyaan Terbuka Opened Question Pertanyaan terbuka yaitu teknik untuk memancing siswa atau konseli agar mau berbicara mengungkapkan perasaan, pengalaman dan pemikirannya dapat digunakan teknik pertanyaan terbuka opened question. Pertanyaan yang diajukan sebaiknya tidak menggunakan kata tanya mengapa atau apa sebabnya. Pertanyaan semacam ini akan menyulitkan klien, jika dia tidak tahu alasan atau sebab-sebabnya. Oleh karenanya, lebih baik gunakan kata tanya apakah, bagaimana, adakah, dapatkah. 6. Pertanyaan Tertutup Closed Question Dalam konseling tidak selamanya harus menggunakan pertanyaan terbuka, dalam hal-hal tertentu dapat pula digunakan pertanyaan tertutup, yang harus dijawab dengan kata Ya atau Tidak atau dengan kata-kata singkat. Tujuan pertanyaan tertutup untuk 1 mengumpulkan informasi; 2 menjernihkan atau memperjelas sesuatu; dan 3 menghentikan pembicaraan klien yang melantur atau menyimpang jauh. Studi kasus Riyan adalah seorang siswa kelas XII IPA 1 semester 2 SMA N 2 Sekampung. Dia merupakan siswa yang berprestasi baik dari bidang akademik maupun non-akademik. Dia selalu masuk peringkat 5 besar dikelasnya sejak kelas X. Karena jarak rumahnya jauh Riyan setiap hari berangkat ke sekolah dengan menaiki sepeda motor milik ayahnya. Keluarga Riyan tergolong keluarga dengan keadaan ekonomi menengah. Riyan merupakan anak yang disiplin dan taat pada perintah orang tuanya serta peraturan. Akhir-akhir ini Riyan terlihat gelisah dan bingung. Dia bingung untuk menentukan harus mengambil jurusan apa nanti. Keinginan Riyan adalah untuk masuk ke jurusan Bimbingan dan Konseling atau Teknik Informatika. Tetapi, kedua orang tuanya menginginkan dia masuk kejurusan Pertambangan ataupun Perpajakan. Dialog konseling masalah Riyan Riyan tok..tok mengetuk pintu assalamu’alaikum. Konselor wa’alaikumsalam. Eh.. Riyan, mari sini masuk. Silahkan duduk. Riyan iya. Terimakasih pak. Maaf mengganggu waktunya pak. Konselor oh tidak. Kebetulan bapak sedang istirahat sekarang. Bagaimana kabar kamu riyan? Riyan alhamdhulillah baik pak. Konselor oh iya. Bapak dengar kemarin kamu dapat juara 3 dalam pemilihan PIK unggulan se-provinsi lampung ya Riyan. Apa betul demikian? Riyan hehehehe.... iya pak. Terima kasih. Ya walaupun tidak sesuai target. Konselor ya tidak apa-apa lah, walaupun begitu bapak tetap bangga dengan prestasi kamu itu dan yang penting kan kamu sudah berjuang dengan sekuat tenaga dan dengan begitu kamu bisa menambah pengetahuan kamu lagi. Riyan iya pak. Konselor hmm, Riyan. Sepertinya ada sesuatu yang mengganggu pikiran kamu sampai kamu terlihat gelisah seperti itu? Riyan emb... diam sejenak. iya pak. Jadi saya datang kesini ingin membicarakan sedikit masalah saya dengan bapak. Konselor hemmm. Masa seorang konselor sebaya tidak bisa menyelesaikan masalhnya sendiri. Riyan ya ilah. Bapak. Konselor juga manusia pak. Punya banyak masalah yang tidak bisa di selesaikan sendiri pak. Konselor hahahaha.... bapak cuman bercanda kok. Riyan hmmm... bapak ini. Konselor jadi, apakah kamu ceritakan masalah apa yang membuat kamu gelisah sekarang ini.? pertanyaan terbuka Riyan jadi begini pak. Saya bingung soal pemilihan jurusan untuk perguruan tinggi nanti pak. Konselor jadi kamu bingung dalam pemilihan jurusan. refleksi perasaan. Lalu? dorongan minimum Riyan iya pak. Saya sangat ingin masuk ke jurusan Bimbingan dan Konseling ataupun Teknik Informatika pak. Akan tetapi orang tua saya ingin saya masuk ke jurusan Pertambangan ataupun Perpajakan. Konselor jadi yang membuat kamu resah adalah ketika kamu harus memilih jurusan untuk di uneversitas nanti. Kamu ingin masuk ke jurusan Bimbingan dan Konseling ataupun Teknik Informatika. Akan tetapi orang tua kamu ingin kamu masuk ke jurusan Pertambangan ataupun Perpajakan.paraprasa. Apakah benar demikian?pertanyaan terbuka Riyan iya pak begitu. Konselor tadi kamu mengatakan bahwa orang tua kamu ingin kamu masuk ke jurusan Pertambangan ataupun Perpajakan, nah, apakah ada alasan yang membuat orang tua kamu menginginkan kamu masuk ke jurusan itu?pertanyaan terbuka Riyan dari yang bapak saya katakan. Bahwasannya ada anak teman bapak lulusan jurusan Pertambangan ataupun Perpajakan. Keduanya setelah lulus langsung mendapatkan pekerjaan di PT tarkenal di Indonesia dan gaji yang mereka dapatkan lumayan besar. Sekitar 25-35 juta per bulan pak. Konselor jadi karena hal itu kedua orang tua kamu ingin kamu masuk ke salah satu jurusan itu?refleksi Riyan iya pak. Konselor lalu kenapa Riyan ingin masuk ke jurusan Bimbingan dan Konseling ataupun Teknik Informatika?pertanyaan terbuka Riyan saya ingin mengembangkan lagi kemampuan dan pengetahuan saya dalam hal konseling selain itu juga saya sangan tertarik dengan bidang informatika pak. Dimana jaman sekarang ini kita sangat membutuhkan informasi yang luas, falit dan terpercaya untuk lebih maju lagi pak. Selain itu saya juga sangat menyukai teknologi pak. Konselor hmm. Itu pemikiran yang sangat bagus sekali Riyan. Riyan hehehehe....tersenyum Konselor baik riyan. Sekarang bapak akan mengklarisifikasikannya. Tadi riyan mengatakan bahwa riyan ingin masuk ke jurusan Bimbingan dan Konseling ataupun Teknik Informatika karena Riyan ingin mengembangkan kemampuan dan pengetahuan Riyan dalam hal konseling. selain itu juga, Riyan sangat tertarik dengan bidang informatika karena Riyan ingin berkembang dalam hal informasi dan juga Riyan menyukai teknologi. Akan tetapi orang tua kamu ingin kamu masuk ke jurusan Pertambangan ataupun Perpajakan karena di pertambangan ataupun perpajakan mudah dalam mencari pekerjaan setelah lulus kulian dan memiliki gaji yang besar. Riyan iya seperti itu pak. Konselor baik riyan. Kita tahu bahwasannya orang tua kita pasti ingin yang terbaik untuk kita. Akan tetapi kalau kamu ingin mempertahankan pilihan jurusan kamu, bapak usul lebih baik kamu mengutarakan isi hati kamu itu kepada kedua orang tuamu. Riyan itu perlu ya pak. Konselor tentu perlu. Agar orang tua kamu tahu kenapa kamu sangat menginginkan ke jurusan yang kamu pilih. Hmm. Jangan-jangan kamu belum membicarakan jurusan yang kamu inginkan itu dengan orang tuamu ya? Riyan belum pak... hehehhe... Konselor lebih baik kamu bicarakan dulu jurusan yang kamu pilih itu dengan kedua orang tuamu. Apa lagi kan kamu sering mendapatkan penghargaan-penghargaan dari lomba-lomba konseling serta dari teknik informasi dan komunikasi kan?. Nah itu bisa membantu kamu untuk membuat orang tua kamu lebih bisa mengerti kenapa kamu ingin masuk ke jurusan itu.usul/saran Riyan iya juga ya pak. Baik saya akan membicarakan terlabih dahulu dengan orang tua saya dan Mungkin saya akan menunjukan sertifikat-sertifikat hasil lomba saya untuk menunjukan kemampuan dan kehebatan dari jurusan yang saya pilih. Konselor nah. Bagus itu riyan. Mantab. Saya sangat mendukung kamu untuk itu. Riyan iya terima kasih pak. Konselor ya siapa tahu kamu lulus nanti kamu bisa jadi konselor yang profesional dan mungkin kamu bisa menggantikan bapak nanti. Riyan ah. Bapak bisa aja. Konselor ok. Jadi bagaimana sekarang perasaan kamu? Riyan saya lebih tenang dan lebih siap untuk memilih jalan yang saya pilih pak. Konselor ok. Itu bagus sekali riyan. Jadi kamu sudah merasa lega dan siap untuk membicarakan masalah pemilihan jurusan ini dengan kedua orang tuamu. Riyan iya. Saya siap pak. Konselor baik. Jadi sekarang bapak akan menyimpulkan hasil dari konseling kita pada hari ini. Tadi riyan datang dengan keadan yang gelisah karena bingung untuk memilih jurusan mana untuk di universitas nanti. Riyan ingin masuk ke jurusan Bimbingan dan Konseling ataupun Teknik Informatika. Akan tetapi orang tua Riyan ingin saya masuk ke jurusan Pertambangan ataupun Perpajakan. Lalu hal itu terjadi karena Riyan belum membicarakan masalah pemilihan jurusan kepada orang tua riyan. Kemudian setelah kita membicarakan masalah ini Riyan mulai bisa menemukan jalan keluar dari masalah yang Riyan hadapi. Yaitu dengan nanti Riyan akan membicarakan dengan ke dua orang tua riyan tentang masalah pemilihan jurusan. Apakah benar demikian. Riyan iya pak benar. Konselor ok Riyan. Jadi masalah kamu sudah terselesaikan. Mungkin kita sudahi dulu tentang masalah kamu ini. Lain kali jika masalah ini belum selesai kita akan bicarakan kembali di lain waktu. Riyan ok pak. Terima kasih ya pak atas bantuannya. Konselor iya riyan sama-sama. Riyan baik pak saya mau kembali ke kelas dulu. Assalamu’alaikum. Konselor wa’alaikum salam. Semangat ya Riyan. Riyan ok pak. Pertanyaan dan Jawaban Soal Prodi Bimbingan Konseling Mata Kuliah BK Individu Reviewed by asarisolid on 910 PM Rating 5
pertanyaan sulit tentang bimbingan konseling