CeritaDewasa : Bus akhrnya sampai diterminal kota Ma**ng,tampak sepupu mia sudah menanti untk menjemputnya..Kita turun,dan saling berpisah,krn aku kembali melanjutkn perjalanan kerumah budeku.. Tp aku dan mia tidak putus hubungan,sampai sekarang dijakarta aku mash sering ketemu,dan dia jadi pacarku sekarang,karena pacarnya lsg diputuskan Ceritadewasa terbaru, Aku membantunya mempercepat tempo permainan ujung jariku di klitorisnya, sementara itu ujung lidahku juga tdk ketinggalan memutar-mutar putingnya dan sesekali menyedotnya lembut. Hampir 5 menit Rani mulai membuka bibirnya dan kedua matanya dibuka sayu menikmati kemesraan yg ada. "Ooogghhhh.. Ooogghhhh.. Ooogghhhh.. CERITADEWASA BERCINTA DENGAN ABG NAKAL DI DALAM BUS MALAM HARI. Dipublikasikan oleh admin pada Februari 8, 2022. Kali ini Aku akan menceritan Cerita Sex ketika diriku bercinta dengan seorang ABG yang nakal didalam bus malam hari. Mau tahu kelanjutan ceritanya? Langsung aja yuk baca dan simak baik-baik cerita dewasa ini.Filmbokepjepang.com akumenjabat tangannya dan menyebutkan namaku. "Aku Inug mbak, aku mau mudik mbak". Dalam jabatan tangannya, aku merasakan kehangatan yang luar biasa mungkin pengaruh dari dingin AC bus. Selama perjalanan kami sudah banyak becerita, dari tanya jawat tentang pekerjaan dan sampai pekerjaan ku. CeritaDewasa - Bermula kenalan yang tidak sengaja di atas bus patas AC, setiap pagi aku naik bus dari terminal di kawasan Jakarta Timur. Sampai suatu hari ada seorang wanita yang naik bersamaan denganku. Kalau diperhatikan wanita ini tampak biasa saja usianya, kuperkirakan sekitar 35-an, tetapi dengan setelan blazer dan rok mini yang ketat warna Read More » berapa jam perbedaan waktu indonesia dengan kanada. Cerita dewasa. Sebelumnya aku kasih tahu tentang aku. Aku adalah seorang karyawan disebuah perusahaan di Jakarta. Namaku sebut aja inug, umur 28tahun. Aku sudah menikah dan mempunyai 2 orang anak. Awal kejadian perselingkuhan yang tak aku inginkan pada saat aku pulang ke jogja. Saat itu aku biasa ke yogyakarta memilih naik bus. Saat pukul aku berangkat keagen bus Kramat Jati, karena pada tiket tertulis pukul bus sudah berangkat. Tapi saat tiba pukul bus belum datang dan akhirnya pukul busnya datang aku pun langsung naik. Ternyata kursiku berada di urutan ke-2 dari belakang sebelah kanan. Dan disitu sudah terisi seorang cewek sekitar umur 30an tahun. Selama perjalanan cewek disampingku diam tak berbicara, akupun tidak menghiraukannya. Dan kuperhatikan dia sibuk sms. Waktu bus memasuki kota Cikampek aku mulai menyapa. "Tujuan mau kemana mbak?"dia agak kaget dengan sapaanku. "Jogja kalau kamu tujuan kemana?" dia balik tanya. "Saya juga kejogja, memang jogjanya turun mana mbak?" "di janti, trus ntar nyambung naik taksi ke malioboro" jawabnya singkat. "malioboronya mana mbak, sory mbak nanyaku detail banget ya?" "gak apa-apa, di hotel Natour Garuda, kalau adik jogjanya mana?" "Wah, kita satu arah mbak, saya daerah alun alun selatan jadi dari malioboro lurus aja gak jauh." Hari mulai gelap lampu dalam bus tidak dihidupkan, mungkin karena kru bus dapat menggangu istirahat para penumpang. Bus executive yang aku naiki banyak fasilitasnya seperti bantal, selimut dan tisu yang terletak diatas aku duduk. "Nama Mbak siapa?, aku mulai bertanya lagi. "wiwik, kalau adik namanya siapa?" sambil dia julurkan tangannya. Aku menjabat tangannya dan menyebutkan namaku. "Aku Inug mbak, aku mau mudik mbak". Dalam jabatan tangannya aku merasakan kehangatan yang luar biasa mungkin pengaruh dari dingin AC bus. Selama perjalanan kami sudah banyak bercerita, dari Tanya jawab tentang pekerjaan dia sampai pekerjaanku. Dan begitu juga dia bercerita tentang hidup di jogja lebih murah dari pada Jakarta. aku berinisiatip untuk banyak ngomong dan mengajak dia berbicara. Selama pembicaraan sepenuhnya aku menunjukkan sikap hormat dan santun padanya. Dia juga menaruh respek padaku karena sikapku itu. Dia pinjamkan majalah dan koran bacaannya padaku, dia juga tawarkan makanan atau minuman yang dia bawa. Aku terbiasa hanya minum air mineral saat bepergian begini. Sedangkan air yang ditawarkan adalah Coca-cola makanya aku menolak dengan halus. Dan akhirnya pukul bus berhenti untuk makan malam dan para penumpang dapat kupon makan gratis. Aku dan mbak wiwik turun menuju restoran dan menukarkan kupon gratis makan malam. Kami duduk berdua sambil cerita. Tiba-tiba ditengah-tengah Suasana makan malam aku berkata "Mbak cantik deh" dia terkejut terselek makanan "Maksudnya apa Dik?" "Iya mbak cantik, maaf mbak jangan berpikirkan yang negative terhadapku karena yang saya omongkan kenyataan." Dia agak malu terlihat dari mukanya yg memerah dan menunduk. Kru bus memberitahukan kalau busnya sudah bersiap berangkat, kami pun bergegas menuju bus yang kami tumpangi. Sampai dalam bus aku sarankan mbak wiwik untuk pindah kesebelah yang dekat jendela, dia pun mengiyakan karena dia bisa lebih leluasa melihat keluar. Didalam bus aku memilih diam, Aku berselimut dan mencoba memejamkan mata. Malam semakin larut Aku mencoba memberanikan diri menggenggam tangannya, dia hampir menarik tangannya kalau saja aku tidak bilang, "Tangan Mbak dingin banget, nih. Mau nggak kalau aku pijat refleksi tangannya, nanti hangat, deh?", aku cari seribu satu alasan yang selalu tepat untuk banyak berbuat padanya. Aku juga nggak tahu, kenapa dia pasrah saja saat tanganku meraih tangannya membawa ke pangkuanku untuk aku pijit-pijit. Aduh, mbak wiwik berteriak tertahan karena kesakitan, tetapi dengan cepat aku bilang dalam bisikkan, bahwa kalau mbak merasakan sakit artinya bahwa memang sedang sakit. aku terangkan bahwa yang aku pijat itu adalah tombol-tombol saraf yang berhubungan dengan bagian di tubuh yang sedang kena sakit. Mbak wiwik bilang paru-paru dan punggungnya sedang tidak normal karena dingin atau mungkin karena lelahnya perjalanan. Aku dapat merasakan tubuh mbak wiwik langsung merinding dan bergetar mendengar suara bisikkanku tadi. mbak wiwik mulai sadar tidak seharusnya seperti ini, lalu ditarik tangannya. Aku pun sadar, "Maaf mbak saya Cuma pengen membantu mbak biar hangat." Aku masih diam tak bicara. Tapi yang namanya godaan selalu aja ada. Tanganku mulai menyentuh pahanya dan mbak wiwik menyingkirkan tanganku dari pahanya. "Maaf dik.. aku sudah bersuami." "Maaf mbak bukan maksudku." Langsung aku putus pembicaraannya. "Dudahlah Dik, lebih baik adik tidur saja, mbak juga sudah ngantuk." mbak wiwik pun terdiam, tapi aku tidak mau menyerah begitu saja mungkin rasa penasaranku terhadapnya. Tanganku mulai bergerak lagi tapi kali ini tanganku langsung merangkul dibelakang kepalanya. Dan memaksanya dalam pelukanku. Diapun kaget tapi apa daya tanganku jauh lebih kuat, Mbak wiwik tampaknya gak mau membuat keributan didalam bus yang penuh dengan penumpang. Akhirnya mbak wiwik dipelukanku dengan kusandarkan kepalanya dipundakku dan tanganku melingkar ditubuhnya. Sangat luar biasa kehangatan yang kurasakan saat itu, maafkan aku istrikuku aku telah melakukan perselingkuhan walau tidak berhubungan badan. Aku tidak berhenti disitu aja, aku mulai meraba payudaranya yang berukuran 34B. Dia mencoba melarangku tapi aku tidak mempedulikannya, aku mulai merasakan kenikmatan yg lain. Aku terus memijit-mijit panyudaranya, mbak wiwik mendesis, "akh.!!!" Aku terus memijit panyudaranya tanpa henti-henti. Akupun tidak merasa takut ketahuan penumpang lainya karena perbuatanku dibawah selimut bus. Aku mulai membuka kancing bajunya satu per satu. Dalam hati aku hanya bisa meminta maaf pada istriku, maafkan aku Ma.... Kancing sudah terlepas semua aku mulai menurunkan BHnya sekarang payudaranya dapat terlihat dengan jelas oleh ku. "Susumu indah banget mbak, boleh gak aku hisap?" Mbak wiwik hanya diam tak bicara. Akupun mulai menundukan kepalaku kepayudaranya dan menghisapnya seperti bayi yang minum asi. Nikmat campur rasa bersalah pada saat itu sama istriku yang telah ku kianati cintanya. "Gimana mbak?" kataku "Terus Dik hisap trus!!!" Akh. Ogh... Dia hanya mendesis kenikmatan. Aku tidak mau berhenti disitu saja, aku mulai menurunkan resleting celana kainnya. aku menurunkan celana dalamnya dan aku masukkan jari-jariku ke dalam vaginanya. Mbak wiwik mendesah.. "Akh.. Akh... ough.. Terus dik. Terus.. Oh...!!!" Aku terus mengobok-ngobok vaginanya dengan jariku dan menghisap panyudaranya. Dan akhirnya. Mbak wiwik orgasme. Sungguh fantastis....mbak wiwik mengerang dan menjambak rambutku saat orgasme. "Akhhhhh...!!!" Aku lalu duduk setelah tahu kalau mbak wiwik sudah orgasme. "MBak tolong gantian dong." Aku menuntun tangannya kearah kontolku. Sebetulnya aku sudah sangat terangsang, kontolku udah tegang dari tadi tapi aku tidak mau terburu2 takutnya mbak wiwik jadi tersinggung dan tujuanku jadi gagal total, tetapi diluar dugaanku tangan mbak wiwik langsung memegang kontolku yg sudah dari tadi aku keluarkan dari celanaku, serasa ditimpa dan ditampar sebuah sensasi yang luar biasa saat tangannya yg halus menggenggam kontolku. Tangannya terasa hangat di kontolku dan kontolku serasa berdenyut2. aku mulai mendesah pelan, "Akhhhhh...!!!" "Tolong, mbak, sebentar saja, aku bener-bener tidak bisa menahan nafsu birahiku, tolong Mbak, biar aku terlepas dari siksaanku ini, tolon..ng.. tadi mbak sudah saya buat orgasme jadi gantian Mbak.", Aku menghiba dalam berbisik dan ternyata berhasil bisikanku bagaikan sihir yg membangkitkan nafsu birahinya dengan sensasi penuh pesona ini. Aku kembali bisikkan ke telinganya, "Kocok, mbak, aku pengin keluar cepet, nih", sambil aku pegang tangannya untuk menuntun kocokkannya. Dan mbak wiwikpun terbawa larut dalam suasana, tangannya mulai mengocok kontolku. Telah beberapa saat aku mendesas dan merintih lirih, tetapi belum juga ejakulasiku datang. Bahkan kini mbak wiwik sendiri mulai terjebak dalam kisaran arus birahi sejak tanganku juga merabai payudaranya dan memainkan puting susunya. Mbak wiwik terbawa mendesah dan merintih pelan dan tertahan. Aku mengalami keadaan ekstase birahi. Mataku tertutup, khayalku mengembara, aku bayangkan alangkah nikmatnya apabila kontolku meruyak ke vaginanya. Ah, alangkah nikmatnya.., nikmat sekali .., nikmat sekali.., pikiranku sudah kemana-mana mungkin karena aku sudah terangsang banget. "Ayoo, dik, aku sudah capenih, keluarin cepeett...s", Aku tersenyum, "Susah, mbak, kecualii...", "Apaan lagi?", "Kalau Mbak mau menciumi dan mengisepnya.". Gila. Aku sudah gila. Aku spontan aja minta mbak wiwik untuk mengemut kontolku. Tt.. tet.. ttapi .. mungkin mbak wiwik kini yang lebih gila lagi. Mbak wiwik mengangguk saat mataku melihat matanya. Sesungguhnya sejak tadi saat tangannya menggapai kontolku kemudian merasakan betapa halus sentuhannya aku sudah demikian terhanyut untuk selekasnya bisa menyaksikan betapa mentakjubkan kontolku masuk dalam mulut mungilnya itu. Aku sudah demikian tergiring untuk selekasnya merasakan hangatnya kontolku dalam mulutnya, ingin merasakan bagaimana seandainya lidahnya menjilati kepala kontolku trus melumat-lumat dan mengisap-isap kontolku ini. Cahaya lampu Bus yang memang diredupkan untuk memberi kesempatan para penumpang bisa tidur nyenyak sangat membantu apa yang sedang berlangsung di kursi kami ini. Seakan-akan mbak wiwik tidur di pangkuanku, mbak wiwik bergerak telungkup menyusup ke dalam selimutku. Gelap, tetapi bibirnya langsung menyentuh kemudian mencaplok kontolku. Aku sudah masa bodo. Nafsuku sudah menjerat aku. Mbak wiwik mulai mengkulum kontolku, lidahnya bermain dan mulai memompakan mulutnya ke kontolku. Huuhh,.., sungguh aku langsung terhanyut dan bergelegak. Aku mengharapkan sperma dan air maniku cepat muncrat ke mulutnya. Aku sudah memikirkan kemungkinan untuk tidak sampai menjadi perhatian penumpang lainnya. Aku sendiri akhirnya demikian masa bodoh. Aku yang sudah demikian larut dalam kenikmatan yang tak mudah kutemui di tempat lain ini terus hanyut dalam keasyikan birahi dengan ****** dalam jilatan dan kuluman mbak wiwik. Aku merem melek setiap lidahnya menjulur dan menariknya kembali. Rasa hangat lidah dan mulutnya sangat terasa di kontolku. Dalam ruangan selimut yang demikian sempit itu kepala mbak wiwik bergerak aktif turun naik seiring keluar masuknya kontolku dalam mulutnya. Sementara tanganku sendiri aktif mengelusi di arah rambutnya, terkadang juga turun hingga ke pantatnya. "Ayoo, dik, aku sudah capenih, keluarin cepeett...s", Aku jawab, "sebentar lagi mbak....." Mbak wiwik terus melumat-lumat kontolku dengan penuh perasaan sambil tangannya juga ikut mengelusi batang kontolku yg kekar dan keras itu, sesekali lidah dan bibirnya menjilati batang kontolku hingga ke pangkal dan bijih pelerku dengan harapan bisa secepatnya merangsangku dan membuatku orgasme. Kontolku dimasukkan dalam-dalam kemulutnya hingga menyentuh tenggorokkannya. Aku mengerang, mendesah sambil bergumam meracau. Benar, tidak sampai 10 menit aku mulai merasakan sebuah kedutan yang sangat keras dalam kontolku, dan aku bisikan ke telinga mbak wiwik, " Mbak Aku mau keluar...." Mbak wiwik semakin cepat melumat-lumat dan menghisap kontolku dan tidak berapa lama kurasakan orgasme yg sangat luar biasa, air maniku muncrat 6 sampai 7 kali kedalam mulut mbak wiwik, dan aku merasakan sensasi yg luar biasa ketika mbak wiwik langsung menelan semua air maniku dan terus mengisap dan menjilati sisa2 air maniku sampai terasa ngilu sekali. "Terima kasih, ya mbak", kataku sambil membetulkan celanaku dan menarik tutup resluitingku. Akupun langsung mencium mulutnya dan masih kurasakan spermaku dalam mulutnya. Kami pun tertidur pulas, tanganku sambil memeluknya. Akhirnya pukul bus sampai di janti dan kamipun turun. "mbak gimana kalau kita satu taksi biar irit biaya toh jalannya satu arah" "ok..!!" mbak wiwik pun mengiyakan Didalam Taksi aku dan mbak wiwik berdiam diri sambil membayangkan semalam didalam bus yang luar biasa. Akhirnya mbak wiwik turun depan hotel Natour Garuda. Lalu kami tukar nomor HP. Hari itu aku ber smsan ria bersama mbak wiwik. Dan pada hari ke-3 aku dapat sms dari mbak wiwik yg isinya bahwa tugasnya dijogja udah selesai dan rencana mau pulang ke jakarta. Dan selang 10 menit HPku berdering kembali, ternyata dari mbak wiwik. "Pagi dik. lagi dimana? Gimana pulang ke Jakarta bareng aja yach?" "Pagi juga mbak..., ok deh kita bareng pulangnya, nanti siang aku ke hotel natour deh, Mbak saya jemput ya kita jalan-jalan dulu keliling Jogja, itung-itung biar mbak tau Jogja" "ok dech aku tunggu ya". Begitulah, Aku menjemput mbak wiwik di hotel, aku dan mbak wiwik akhirnya berangkat jalan-jalan. Setelah lebih satu jam kami berputar-putar disekitar jogja, mbak wiwik akhirnya mengajak istirahat di hotel tempat dia menginap. Kami mengobrol tertawa cekikikan sampai bercerita tentang kejadian dibus. Tiba-tiba mbak wiwik menarik tanganku sehingga aku terduduk di kasur, mbak wiwik yang saat itu sedang duduk ditepi tempat tidur. Tanpa berkata apa-apa dia langsung mencium bibirku. Aku sempat terkejut tapi aku juga membiarkan ketika bibir nya menempel kebibirku hingga beberapa saat. Dadaku semakin berdegub kencang ketika kurasakan bibir nya melumat mulutku. Aku tidak mau kalah, Lidahku menelusup kecelah bibirnya dan menggelitik hampir semua rongga mulutnya. Mendapat serangan mendadak itu mbak wiwik tampak antusias dan lebih semangat dalam melumat bibirku, saking dahsyatnya bulu tengkukku sampai merinding. Namun tiba-tiba timbul kesadaranku. Aku teringat istriku dirumah, Kudorong tubuh mbak wiwik supaya ia melepaskan pelukannya pada diriku. "mbak..., jangan mbak..., ini enggak pantas kita lakukan..! ", kataku terbata-bata. mbak wiwik memang melepas ciumannya dibibirku, tetapi kedua tangannya masih merangkul leherku dan buah dadanya menempel ketat di dadaku, Kontolku sangat tegang dan keras menempel diperut mbak wiwik. "Memang nggak pantas dik, taapi gimana lagi toh kamu yang memulai waktu di bus dan aku Cuma merespon aja", Ujar mbak wiwik yang terdengar seperti desahan. Setelah itu mbak wiwik kembali mendaratkan ciuman. Ia menjilati dan menciumi seluruh wajahku, lalu merambat keleher dan telingaku. Namun perlahan tapi pasti nafsu birahi semakin kuat menguasaiku , Aku sudah sangat terangsang, bayang2 istriku berbaur dengan wajah mbak wiwik yg cantik, akhirnya pertahananku bobol aku sudah tidak peduli lagi, toh ini cuma sekali aku berselingkuh sebuah pembenaran dalam hatiku.. Harus kuakui, mbak wiwik sangat pandai mengobarkan birahiku. Jilatan demi jilatan lidahnya keleherku benar-benar telah membuatku terbakar dalam kenikmatan. mbak wiwik sendiri tampaknya juga mulai terangsang. Aku dapat merasakan napasnya mulai terengah-engah. Sementara aku semakin tak kuat untuk menahan erangan. Maka aku pun mendesis-desis untuk menahan kenikmatan yang mulai membakar kesadaranku. Setelah itu tiba-tiba tangan mbak wiwik mulai membuka kancing bajuku. Satu demi satu pakaian yg aku pakai terlepas dari tubuhku sampai akhirnya tidak ada sehelai benangpun yg menempel dalam tubuhku alias bugil total. Akupun tidak mau kalah, baju yg dipakai mbak wiwik satu demi satu aku preteli sampai akhirnya kita berdua sudah telanjang semua. Tak ayal lagi, buah dada mbak wiwik yang berwarna putih bersih itu terbuka didepanku tanpa tertutup sehelai kainpun. Mbak wiwik tampak agak malu dia berusaha menutupi buah dadanya yg terbuka dengan mendekapkan lengan didadanya tetapi dengan cepat tanganku memegangi lengannya dan merentangkannya. Kemudian aku mulai mengusap dan meremas payudaranya sambil mulutku mengisap dan menjilati putingnya. Hampir 10 menit kami saling remas dan cium kemudian aku mengambil inisiatif mengangkat dan merebahkan tubuhku ditempat tidur. Tanpa membuang waktu, bibirku melumat salah satu buah dadanya sementara salah satu tanganku juga langsung meremas-remas buah dadanya yang lainnya. Bagaikan seekor singa buas aku menjilati dan meremasbuah dada yang kenyal dan putih itu. Kini mbak wiwik tidak bisa berbuat apa-apa lagi Hari sudah sore ketika aku tiba di terminal Lebak Bulus. Hari itu hari terakhirku menjadi bujangan. 4 hari lagi, aku akan menikahi Mei, kekasihku selama 6 tahun. Hari ini aku pulang ke Jogja, ke tempat kelahiranku untuk bertemu dengan sungguh sempurna. Tepat setelah aku lulus dari kuliah, aku mendapatkan kerja yang cukup nyaman di sebuah perusahaan telekomunikasi cukup besar daerah Jakarta Selatan. Tinggal jalan kaki ke Pondok Indah Mall. Mei, calon istriku, kemudian menyusul ke Jakarta dan bekerja di sebuah bank di Bintaro. Perjalanan cinta kami bisa dibilang cukup mulus. Benar-benar sebuah hidup yang sempurna. Aku pun bukan orang yang aneh-aneh. Aku dibesarkan dalam keluarga yang cukup religius dan sangat teratur. Sepanjang sejarah kehidupanku, bisa dihitung berapa kali aku melanggar aturan atau norma. Kenakalanku paling besar hanyalah minum tomi topi miring in case you’re wondering dan sedikit magadon, waktu acara naik gunung di SMA. Tapi itu kadang terasa. Hidup serasa jalan tol, tanpa rintangan, mulus tanpa gejolak, penuh aturan. Kadang aku ingin, sekali-kali memberontak, melanggar aturan. Sekali dalam seumur beranjak di tengah kerumunan calo-calo untuk mencari busku. Sumber Alam. Langgananku selama 2 tahun terakhir.“Mbak, Sumber Alam yang Bisnis belum datang ya?” tanyaku kepada seorang petugas loket. Manis juga. Item manis sih tepatnya.“Dereng mas, jogja ya? Mangke setengah jam malih 
,” Lho, kok bahasa jawa?“Nuwun nggih mbak.”Aku duduk menunggu. Asap bus benar-benar menyesakkan. Aku merasakan diriku sesak napas. dari dulu memang aku tidak pernah suka keramaian dan kesesakan Jakarta. Tapi kepepet sih, harus cari upa “cari nasi” di lama kemudian bis itu datang juga. AB 7766 BK. Aku bergegas naik. 14A. dua tempat duduk. Aku sengaja mencari tempat duduk persis di bawah AC. Biar bisa tidur lelap. Aku segera menutup mata. Mengurangi kebisingan akibat lalu lalang orang mencari tempat duduk.“Mas, mas, maaf 
,” ada suara merdu rupanya. Aku membuka mataku.“Maaf, apa boleh tukeran sama suami saya? Suami saya dapat tiket tempat duduk di seberang. Soalnya beli tiketnya baru aja tadi.”Aku melihat ibu yang menyapa tadi. Kemudian melihat suaminya yang tersenyum mengangguk kepadaku di seberang kursi kami, menggendong anak yang kira-kira berusia 5 tahun.“Aduh, bu, maaf, bukannya saya tidak mau, cuman memang saya sengaja memilih tempat di bawah AC ini bu. Maaf ya,” jawabku agak keberatan. Bukannya apa-apa, tapi aku paling tidak suka diganggu dengan masalah orang yang telat membeli tiket seperti pasangan itu cemberut. “Ya sudahlah pa, kita ngalah aja. Aku duduk di sampingnya mas ini aja.”Whatever. aku kembali menutup ini sesungguhnya bakal menyenangkan, kalau tidak harus mendengar rengekan anak 5 tahun yang sepertinya tidak pernah diam itu. Belum lagi suara ibu-ibu di sebelahku ini, yang ya ampun, cerewetnya. Aku jengkel mulai turun. Airnya menetes membentuk alur di kaca jendelaku. Masih terjebak di Cawang. Cikampek tidak macet. Kendaraan mulai menderu, bertambah cepat. Kulihat tebaran warna hijau ditimpali air hujan yang begitu deras di sebelah kiri jalan tol. Suara air hujan menderu keras sekali di atas atap. Orang-orang sudah mulai menampakkan kantuk, dan sepertinya suasana menjadi begitu sepi. Uh, begitu romantis. Kalau saja Mei di sampingku, pasti kepalanya sudah bersandar di bahuku, dan tangannya memeluk lenganku. Kalau saja 
.Aku memandang ke samping. Ibu itu kini sedang sibuk memberikan makan kepada anaknya. Si bapak sedang sibuk dengan PDAnya. Tipikal keluarga Jakarta, berumur di akhir 30an dan baru saja mempunyai anak. Tampaknya keluarga berada. Tapi ngapain naik bis ya? Ah, peduli kembali menutup mataku. Hari berangsur gelap.“Pengumuman, bapak ibu. Mohon maaf bahwa ada kerusakan teknis yang menyebabkan lampu tidur tidak dapat menyala,” kata kenek bus itu mengagetkan aku.“huuuuu,” para penumpang menyahut serentak. Sip. aku paling tidak suka lampu tidur yang remang remang. Aku paling suka gelap. Tidurku pasti nyenyak malam ini. Perjalanan yang panjang menuju Yogyakarta.————Aku melirik jamku. Jam 9 malam. Semua orang tampaknya sudah terlelap. Tidak terkecuali ibu dan anak di sampingku. Bus tadi baru saja berhenti di tempat makan. Orang-orang makan malam dan ke belakang. Pasti mereka kekenyangan, dan acara yang paling menyenangkan setelah makan adalah tidur. Hujan masih turun, rintik-rintik. Aku melanjutkan berapa lama aku terlelap, aku merasakan kaki anak di sebelahku menyentuh kakiku. Sialan. Itu berarti sepatu anak itu kena celanaku. Aku menggeser-geserkan kakiku agar kaki anak itu tidak menekan celanaku. Tentu saja dengan mata terpejam. Tidak disangka, kaki itu balas menggesek. Eee, kurang ajar. Aku segera membuka mataku untuk menegur orang tuanya. Aku itu bukan kaki anak kecil. Itu kaki orang dewasa. Kaki ibu itu. Si anak ternyata sudah tidak ada di pangkuan dia. Kemungkinan ada di pangkuan si bapak. Aku segera menutup mataku, pura-pura tidur. Perasaanku mengatakan ada sesuatu yang lain yang akan terjadi. Aku kembali menggesekkan kakiku, menunggu responsnya. Dan ibu itu balas menggesek. Aku sedikit membuka mataku. Kilatan cahaya dari luar bus memberikan sedikit penglihatan mengenai ibu di sampingku. Matanya juga terpejam ibu itu menggeser sedikit tubuhnya. Ya, kearahku. Kami berdua menjadi duduk berdempetan. Sisi samping kananku menempel pada bagian kiri tubuhnya. Harum rambut dan parfumnya mulai merasuki hidungku. Aku mulai mencoba untuk lebih berani. Tubuhku aku condongkan sedikit ke depan, dan kemudian aku bergeser ke arahnya. Sehingga posisi saat itu, lenganku tepat di depan dadanya. Tubuh itu diam saja. Lenganku kemudian ku tekan sedikit ke belakang, sehingga aku bisa merasakan sesuatu yang begitu empuk. Ya, payudaranya. Payudaranya besar. Aku bisa merasakan volumenya ketika lenganku menggeseknya. Dan sangat empuk. Sikuku kemudian membuat gerakan melingkar di dadanya. Pelan sekali, sikuku bergerak. Aku tidak mau membuat ia berpikir macam-macam dan kemudian itu diam saja. Kulirik matanya. masih terpejam. Tapi aku mendengar dia menghela napas. Jadi ia terangsang. Aku? sangat terangsang. Aku merasakan dadaku berdentum-dentum. Kepalaku berputar-putar karena aliran darah yang sangat cepat ke otakku. Aku bisa mendengar degup jantungku di telingaku sendiri. Aku akan melakukan dosa. 4 hari sebelum pernikahanku. Sepanjang sejarah hidupku. Tapi perasaan itu, nafsu itu, benar-benar membuat aku tidak tahan 
..lenganku terdiam sebentar dari kegiatan menggesek dadanya. Yang lebih mengejutkan lagi, tangan ibu itu mulai mengelus pahaku. ya, pahaku yang dibalut celana panjang kain warna coklat. Tangannya sangat perlahan mengelus kakiku dari mulai pangkal paha sampai atas lutut. Aku gemetar. Sangat gemetar. Aku tidak tahan 

Sekarang posisiku berubah. Aku membuka tas dan mengambil sweater. Aku sudah memakai jaket tentu saja, karena aku tidur di bawah AC. tapi sweater tadi untuk maksud lain. Sweater tadi kemudian aku tutupkan di atas dadaku, dan kemudian tanganku kulipat. Apabila dililhat dari jauh, seperti orang yang tangannya kedinginan karena AC. Tapi bukan itu alasannya. Aku beringsut lagi mendekati tubuhnya. Tangan ibu itu masih mengelus pahaku. Kami berpandangan sebentar. Lucunya, setelah itu kami berdua kembali bersender pada tempat duduk kami dengan mata terpejam. Tanganku mulai beraksi. Tangan kiriku yang tadi dilipat mulai bergerak ke arah dadanya. Sangat pelan. Tangan itu mulai menyusuri bukit indah yang tertutup kain, mulai dari tepi. Aku sangat menghayati momen itu. Pelan-pelan kuelus bukit indah itu, dari tepi ke kanan. Sedikit ku remas, tapi tidak banyak. Aku tidak mau menyakiti bukit indah itu. Sungguh, ibu itu mempunyai dada yang sempurna. Besar, dan sangat kenyal. Aku merasakan bahwa dia memakai BH yang berenda. Aku membayangkan bentuknya. Mungkin warnanya hitam. Atau merah. Dan rendanya sedikit tembus pandang. Mungkin cupnya cuma setengah. Mungkin cupnya tidak bisa menahan volume payudara sebesar itu. Oooh, aku semakin itu mengenakan baju jeans terusan dengan bawahan rok dengan kancing dari dada sampai di lutut. Kain jeansnya untungnya kain yang lemas, sehingga aku bisa merasakan tekstur renda BHnya. Sangat merangsang. Aku melirik sedikit ke arah dia. Dia masih terus mengelus pahaku. Aku tidak sabar. Tangan kananku yang nganggur kemudian memimpin tangannya ke penisku yang sudah tegang. Aha, dia mengerti. Kemudian dia berlanjut mengelus kontur penisku dengan jari telunjuk dan jempolnya yang tercetak jelas di dalam celanaku. OOoh, mantab.“Besar 
..,” desisnya. Matanya tetap terpejam. Mataku melanjutkan kenakalanku. Kali ini, dua kancing tepat di depan dada besar itu aku buka. Dengan susah payah. Pernah membayangkan membuka kancing-kancing besar pada kain jeans? Yup, susah sekali. Akhirnya dia turun tangan. Tangannya kanannya membantuku kemudian masuk pelahan ke dalam bajunya, untuk merasakan keindahan payudara di baliknya. Bayanganku memang menjadi kenyataan. BH setengah cukup yang terlalu kecil, dengan renda yang sangat merangsang. Aku suka sekali renda, terutama apabila renda itu ada di tempat yang tepat. BH dan celana dalam. Aku kembali mengelus dadanya. SEkarang aku sedikit meremasnya. Sensasinya benar-benar luar biasa. Dia mendesis. Kepalaku berdentum-dentum. Jantungku berdebar sangat keras.“Buka,” bisikku lirih. Mungkin tidak terdengar. Tapi aku tidak mau mengambil resiko terdengar. Apalagi oleh suaminya yang hanya duduk 50 cm di seberangnya. Ternyata dia mendengar. Dia berhenti mengelus penisku, membungkukkan sedikit badannya, dan kemudian berusaha melepas kait BHnya di belakang. Agak lama dia membukanya. Selagi dia membuka BHnya, pelahan aku menarik ritsleting celanaku ke bawah. Pelaaan sekali. Setelah itu, aku memelorotkan celana dalamku. Tidak melorot sih sebenarnya. Cuman mengaitkan kolornya ke bagian bawah penisku. Tidak nyaman memang. Tapi sekarang penisku bisa bebas mengacung menunjuk langit. Menanti kait BHnya sudah lepas. Tangan dia sepertinya cerdas, kembali mencari sasarannya yang tadi lepas. Dan dia tidak kaget, kali ini penisku sudah tegak menjulang, keluar dari celana. Kemudian dia seperti terkejut dan kemudian menarik tangannya dan kemudian melipatnya di depan dada. Pura-pura tidur, sambil menutupi dua kancing dadanya yang sudah terbuka ada orang mau ke toilet. dia berjalan melangkah dari depan. Untung aku ada sweater yang bisa menutupi si “burung” nakal. Aah, seorang wanita. Bakalan lama nih. Jantungku berdegup sekali orang itu di toilet. Aku mulai tidak sabar. Penisku sudah mulai menyusut. ya iyalah, baru juga pemanasan. Kepotong deh. 
.Akhirnya wanita itu lewat juga di di samping kami. Uuuh, lega. Tangan ibu itu mulai duluan, menyusup di bawah sweater, mencari “adikku” yang mulai tegang lagi. hmmm. Tangannya sungguh mulus, dan sentuhannya, benar-benar nikmat. Dia tahu betul cara merangsang penis dengan sentuhan. Sentuhan itu ringan, seperti melayang. Dia tidak meremas, atau menggosok terlalu keras. semuanya serba ringan dan melayang. Dan itu membuatku juga tidak mau kalah, seperti mempunyai mata sendiri yang bergerak mencari sasarannya. Si bukit kembar yang kenyal. Dan tangan itu menemukan sasarannya. Dada itu benar-benar lembut. Mulus tak bercela. Aku meresapi setiap jengkal usapan tanganku di dadanya. Meremas pangkal dadanya. Memilin putingnya. Putingnya. Putingnya runcing, ukurannya luar biasa, sepanjang buku jari telunjukku. Dan keras. Sangat keras. Sperti penis kecil. Aku memilinnya. lagi. Dan dia mendesis.“jangan keras-keras,” bisiknya sangat lirih. AKu mengerti. Aku meremas, memilin, mengelus tanpa henti. Benar-benar tetap ada yang kurang. Kami berdua tidak terpuaskan. Penisku tetap tegang luar biasa. Dan rasanya mulai sakit sekarang. berdenyut-denyut ga karuan. Tangannya masih tetap mengelus penisku, tapi sungguh, tangan itu tidak mampu membuat aku nikmat terus-menerus. Dia mengerti hal itu.“Ke bawah 
.,” bisiknya sambil mengarahkan tanganku yang tadi ada di dadanya ke arah bawah. Aku langsung tanggap. Tanganku berubah posisi, mengelus pahanya yang tertutup kain jeans. Tidak berasa memang. Tapi dari gerakan tubuhnya aku tahu, dia sangat terangsang. Dia berulangkali menggerakkan tubuhnya, seolah menikmati betul elusan tanganku di pahanya. Pelan-pelan aku naik sedikit ke atas, tepat di gundukan di bawah pusar itu. Dia menahan tanganku.“Jangan 
 ”Aku nekat.“Jangan 
” Ok. Aku turuti. Aku kembali mengelus pahanya. Kali ini tanganku lebih berani. Kupegang ujung roknya dan kunaikkan sedikit ke atas. Dia tidak menolak. Aku kembali mengelus pahanya. Hhhm, sungguh mulus. Benar-benar mulus. Aku merasakan bulu-bulu halus di telapak tanganku. Dia terengah-engah. Tangannya sejak dari tadi berhenti mengelus penisku. Tak apa. lebih baik begitu daripada menyiksa “adikku” yang sudah tegang luar tiba-tiba menghentikan elusanku dan menarik tanganku. Kemudian memandang ke arah dia. Matanya bertanya. Menanyakan mengapa aku menghentikan itu.“Aku mau itu,” bisikku mendekat di telinganya, sambil menunjuk ke arah gundukan tempat vaginanya menggeleng. Aku kemudian berpura-pura tidur. Memejamkan sekali. Mungkin 5 menit, mungkin kurang dari itu. Tangannya menarik tanganku dan mengarahkannya ke tempat yang aku inginkan. Hehehehe, aku menang. Dia tidak tahan. Tanganku sudah berada tepat di atas gundukan itu. Dia membuka kancing bajunya tepat di area itu. Tanganku bergerak mencari celana dalamnya. ini sutra. Atau Satin? aku tidak peduli. bahan kain celana dalamnya halus sekali. aku merabanya. memastikan. Terus ke bawah, dan kutemukan apa yang kucari. Sesuatu itu sudah basah. Pasti basah, karena aku merasakannya dengan tanganku. Tanganku berhenti di situ. Merasakan bentuknya. Sedikit bergelombang. Aku merasakan lipatan vertikal. Bulu-bulu halus di sekitarnya. Cukup tebal. dan sangat basah. Aku tersenyum kembali. Penuh kemenangan. Jari tengahku kemudian mengelus lipatan basah itu. Pelan, tapi sedikit menekan. Dia mendesis. Oh tidak. Dia melenguh. Tetap memejamkan makin berani. Celana itu aku pegang elastisnya. dan aku turunkan ke bawah. Dia memegang tanganku. Aku tetap berkeras. Dia jari tengahku mencari tempat tadi. Jari itu mencari sumber kenikmatan seorang wanita. Sebuah penis kecil yang sudah amat basah. Aku menggoyangnya pelan dengan jariku. Kemudian mengelusnya. Kemudian menekannya. Tubuhnya kembali mengelusnya. Pelan dan sedikit menekan. Pelan dan sedikit menekan. Tempat itu terasa lebih basah daripada sebelumnya. Jariku masuk lebih ke dalam. Merasakan lipatan lain di dalam yang sangat basah. Benar-benar basah. Rongga itu seperti tidak berujung. Kemudian jariku kugerakkan. ke dalam dan ke luar. aku merasakan jariku seperti tersedot ke dalam. Ada sesuatu yang mencengkeram. Dan rasa itu kembali membuatku terangsang. Aku terus menggerakkan jariku. Semakin cepat. Tiba-tiba jariku seperti ditumpahi cairan hangat. kental. Dia terengah-engah. Tubuhnya menegang. Kali ini cukup lama. Aku terus menggerakkan jariku. Dia kemudian menahan tanganku. Aku menurut. Aku terpejam. Seperti menghayati sesuatu. Mungkin orgasme. Dadanya naik turun, terengah-engah seperti habis lari kencang. Kancing masih terbuka.“Apa kau ..?”“Ya 
 . Luar biasa 
,” bisiknya, memandang kepadaku. Oooh, senyumnya manis sekali. Matanya yang bulat besar memantulkan kilatan cahaya neon di luar memandang ke bawah tubuhku.“Kasihan ya,
” senyumnya menunjuk ke “adikku”. Ya iyalah. “adikku” tidur nyenyak sementara dia sendiri terpuaskan. Paling tidak dengan jariku.“ga papa 
” Anda sedang membaca artikel tentang Pengalamanku diatas Bus dan anda bisa menemukan artikel Pengalamanku diatas Bus ini dengan url anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Pengalamanku diatas Bus ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda, namun jangan lupa untuk meletakkan link Pengalamanku diatas Bus sumbernya. Sebelumnya aku kasih tahu tentang aku. Aku adalah seorang karyawan disebuah perusahaan di Jakarta. Namaku sebut apa inug, umur 28tahun. Aku sudah menikah dan mempunyai 2 orang anak. Awal kejadian perselingkuhan yang tak aku inginkan pada saat aku pulang ke jogja. Saat itu aku biasa ke yogyakarta memilih naik bus. Saat pukul aku berangkat keagen bus Kramat Jati, karena pada tiket tertulis pukul bus sudah berangkat. Tapi saat tiba pukul bus belum datang dan akhirnya pukul busnya datang aku pun langsung naik. Ternyata kursiku berada di urutan ke-2 dari belakang sebelah kanan. Dan disitu sudah terisi seorang cewek sekitar umur 30an tahun. Selama perjalanan cewek disampingku diam tak berbicara, akupun tidak menghiraukannya. Dan kuperhatikan dia sibuk sms. Waktu bus memasuki kota Cikampek aku mulai menyapa.“Tujuan mau kemana mbak?”dia agak kaget dengan sapaanku.“Jogja kalau kamu tujuan kemana?” dia balik tanya.“Saya juga kejogja, memang jogjanya turun mana mbak?”“di janti, trus ntar nyambung naik taksi ke malioboro” jawabnya singkat.“malioboronya mana mbak, sory mbak nanyaku detail banget ya?”“gak apa-apa, di hotel Natour Garuda, kalau adik jogjanya mana?”“Wah, kita satu arah mbak, saya daerah alun alun selatan jadi dari malioboro lurus apa gak jauh.” Hari mulai gelap lampu dalam bus tidak dihidupkan, mungkin karena kru bus dapat menggangu istirahat para penumpang. Bus executive yang aku naiki banyak fasilitasnya seperti bantal, selimut dan tisu yang terletak diatas aku duduk.“Nama Mbak siapa?, aku mulai bertanya lagi.“wiwik, kalau adik namanya siapa?” sambil dia julurkan menjabat tangannya dan menyebutkan namaku.“Aku Inug mbak, aku mau mudik mbak”. Dalam jabatan tangannya aku merasakan kehangatan yang luar biasa mungkin pengaruh dari dingin AC bus. Selama perjalanan kami sudah banyak bercerita, dari Tanya jawab tentang pekerjaan dia sampai pekerjaanku. Dan begitu juga dia bercerita tentang hidup di jogja lebih murah dari pada Jakarta. aku berinisiatip untuk banyak ngomong dan mengajak dia berbicara. Selama pembicaraan sepenuhnya aku menunjukkan sikap hormat dan santun padanya. Dia juga menaruh respek padaku karena sikapku itu. Dia pinjamkan majalah dan koran bacaannya padaku, dia juga tawarkan makanan atau minuman yang dia bawa. Aku terbiasa hanya minum air mineral saat bepergian begini. Sedangkan air yang ditawarkan adalah Coca-cola makanya aku menolak dengan halus. Dan akhirnya pukul bus berhenti untuk makan malam dan para penumpang dapat kupon makan gratis. Aku dan mbak wiwik turun menuju restoran dan menukarkan kupon gratis makan malam. Kami duduk berdua sambil cerita. Tiba-tiba ditengah-tengah Suasana makan malam aku berkata“Mbak cantik deh”dia terkejut terselek makanan“Maksudnya apa Dik?”“Iya mbak cantik, maaf mbak jangan berpikirkan yang negative terhadapku karena yang saya omongkan kenyataan.”Dia agak malu terlihat dari mukanya yg memerah dan menunduk. Kru bus memberitahukan kalau busnya sudah bersiap berangkat, kami pun bergegas menuju bus yang kami tumpangi. Sampai dalam bus aku sarankan mbak wiwik untuk pindah kesebelah yang dekat jendela, dia pun mengiyakan karena dia bisa lebih leluasa melihat keluar. Didalam bus aku memilih diam, Aku berselimut dan mencoba memejamkan mata. Malam semakin larut Aku mencoba memberanikan diri menggenggam tangannya, dia hampir menarik tangannya kalau saja aku tidak bilang, “Tangan Mbak dingin banget, nih. Mau nggak kalau aku pijat refleksi tangannya, nanti hangat, deh?”, aku cari seribu satu alasan yang selalu tepat untuk banyak berbuat padanya. Aku juga nggak tahu, kenapa dia pasrah saja saat tanganku meraih tangannya membawa ke pangkuanku untuk aku pijit-pijit. Aduh, mbak wiwik berteriak tertahan karena kesakitan, tetapi dengan cepat aku bilang dalam bisikkan, bahwa kalau mbakmerasakan sakit artinya bahwa memang sedang sakit. aku terangkan bahwa yang aku pijat itu adalah tombol-tombol saraf yang berhubungan dengan bagian di tubuh yang sedang kena sakit. Mbak wiwik bilang paru-paru dan punggungnya sedang tidak normal karena dingin atau mungkin karena lelahnya perjalanan. Aku dapat merasakan tubuh mbak wiwik langsung merinding dan bergetar mendengar suara bisikkanku tadi. mbak wiwik mulai sadar tidak seharusnya seperti ini, lalu ditarik tangannya. Aku pun sadar,“Maaf mbak saya Cuma pengen membantu mbak biar hangat.”Aku masih diam tak bicara. Tapi yang namanya godaan selalu apa mulai menyentuh pahanya dan mbak wiwik menyingkirkan tanganku dari pahanya.“Maaf dik.. aku sudah bersuami.”“Maaf mbak bukan maksudku.”Langsung aku putus pembicaraannya.“Dudahlah Dik, lebih baik adik tidur saja, mbak juga sudah ngantuk.”mbak wiwik pun terdiam, tapi aku tidak mau menyerah begitu saja mungkin rasa penasaranku terhadapnya. Tanganku mulai bergerak lagi tapi kali ini tanganku langsung merangkul dibelakang kepalanya. Dan memaksanya dalam pelukanku. Diapun kaget tapi apa daya tanganku jauh lebih kuat, Mbak wiwik tampaknya gak mau membuat keributan didalam bus yang penuh dengan penumpang. Akhirnya mbak wiwik dipelukanku dengan kusandarkan kepalanya dipundakku dan tanganku melingkar ditubuhnya. Sangat luar biasa kehangatan yang kurasakan saat itu, maafkan aku istrikuku aku telah melakukan perselingkuhan walau tidak berhubungan badan. Aku tidak berhenti disitu apa, aku mulai meraba payudaranya yang berukuran 34B. Dia mencoba melarangku tapi aku tidak mempedulikannya, aku mulai merasakan kenikmatan yg lain. Aku terus memijit-mijit panyudaranya, mbak wiwik mendesis, “akh.!!!”Aku terus memijit panyudaranya tanpa henti-henti. Akupun tidak merasa takut ketahuan penumpang lainya karena perbuatanku dibawah selimut mulai membuka kancing bajunya satu per satu. Dalam hati aku hanya bisa meminta maaf pada istriku, maafkan aku Ma
.Kancing sudah terlepas semua aku mulai menurunkan BHnya sekarang payudaranya dapat terlihat dengan jelas oleh ku.“Susumu indah banget mbak, boleh gak aku hisap?”Mbak wiwik hanya diam tak mulai menundukan kepalaku kepayudaranya dan menghisapnya seperti bayi yang minum asi. Nikmat campur rasa bersalah pada saat itu sama istriku yang telah ku kianati cintanya.“Gimana mbak?” kataku“Terus Dik hisap trus!!!”Akh. Ogh
 Dia hanya mendesis kenikmatan. Aku tidak mau berhenti disitu saja, aku mulai menurunkan resleting celana kainnya. aku menurunkan celana dalamnya dan aku masukkan jari-jariku ke wiwik mendesah..“Akh.. Akh
 ough.. Terus dik. Terus.. Oh
!!!”Aku terus mengobok-ngobok vaginanya dengan jariku dan menghisap panyudaranya. Dan akhirnya. Mbak wiwik fantastis
.mbak wiwik mengerang dan menjambak rambutku saat orgasme. “Akhhhhh
!!!” Aku lalu duduk setelah tahu kalau mbak wiwik sudah orgasme.“MBak tolong gantian dong.” Aku menuntun tangannya kearah kontolku. Sebetulnya aku sudah sangat terangsang, kontolku udah tegang dari tadi tapi aku tidak mau terburu2 takutnya mbak wiwik jadi tersinggung dan tujuanku jadi gagal total, tetapi diluar dugaanku tangan mbak wiwik langsung memegang kontolku yg sudah dari tadi aku keluarkan dari celanaku, serasa ditimpa dan ditampar sebuah sensasi yang luar biasa saat tangannya yg halus menggenggam kontolku. Tangannya terasa hangat di kontolku dan kontolku serasa berdenyut2. aku mulai mendesah pelan,“Akhhhhh
!!!” “Tolong, mbak, sebentar saja, aku bener-bener tidak bisa menahan nafsu birahiku, tolong Mbak, biar aku terlepas dari siksaanku ini, tolon..ng.. tadi mbak sudah saya buat orgasme jadi gantian Mbak.”, Aku menghibadalam berbisik dan ternyata berhasil bisikanku bagaikan sihir yg membangkitkan nafsu birahinya dengan sensasi penuh pesona ini. Aku kembali bisikkan ke telinganya,“Kocok, mbak, aku pengin keluar cepet, nih”, sambil aku pegang tangannya untuk menuntun kocokkannya. Dan mbak wiwikpun terbawa larut dalam suasana, tangannya mulai mengocok kontolku. Telah beberapa saat aku mendesas dan merintih lirih, tetapi belum juga ejakulasiku datang. Bahkan kinimbak wiwik sendiri mulai terjebak dalam kisaran arus birahi sejak tanganku juga merabai payudaranya dan memainkan puting susunya. Mbak wiwik terbawa mendesah dan merintih pelan dan tertahan. Aku mengalami keadaan ekstase birahi. Mataku tertutup, khayalku mengembara, aku bayangkan alangkah nikmatnya apabila kontolku meruyak ke vaginanya. Ah, alangkah nikmatnya.., nikmat sekali .., nikmat sekali.., pikiranku sudah kemana-mana mungkin karena aku sudah terangsang banget.“Ayoo, dik, aku sudah capenih, keluarin cepeett
s”,Aku tersenyum, “Susah, mbak, kecualii
”,“Apaan lagi?”,“Kalau Mbak mau menciumi dan mengisepnya.”. Gila. Aku sudah gila. Aku spontan apa minta mbak wiwik untuk mengemut kontolku. Tt.. tet.. ttapi .. mungkin mbak wiwik kini yang lebih gila lagi. Mbak wiwik mengangguk saat mataku melihat matanya. Sesungguhnya sejak tadi saat tangannya menggapai kontolku kemudian merasakan betapa halus sentuhannya aku sudah demikian terhanyut untuk selekasnya bisa menyaksikan betapa mentakjubkan kontolku masuk dalam mulut mungilnya itu. Aku sudah demikian tergiring untuk selekasnya merasakan hangatnya kontolku dalam mulutnya, ingin merasakan bagaimana seandainya lidahnya menjilati kepala kontolku trus melumat-lumat dan mengisap-isap kontolku ini. Cahaya lampu Bus yang memang diredupkan untuk memberi kesempatan para penumpang bisa tidur nyenyak sangat membantu apa yang sedang berlangsung di kursi kami ini. Seakan-akan mbak wiwik tidur di pangkuanku, mbak wiwik bergerak telungkup menyusup ke dalam selimutku. Gelap, tetapi bibirnya langsung menyentuh kemudian mencaplok kontolku. Aku sudah masa bodo. Nafsuku sudah menjerat aku. Mbak wiwik mulai mengkulum kontolku, lidahnya bermain dan mulai memompakan mulutnya ke kontolku. Huuhh,.., sungguh aku langsung terhanyut dan bergelegak. Aku mengharapkan sperma dan air maniku cepat muncrat ke mulutnya. Aku sudah memikirkan kemungkinan untuk tidak sampai menjadi perhatian penumpang lainnya. Aku sendiri akhirnya demikian masa bodoh. Aku yang sudah demikian larut dalam kenikmatan yang tak mudah kutemui di tempat lain ini terus hanyut dalam keasyikan birahi dengan ****** dalam jilatan dan kuluman mbak wiwik. Aku merem melek setiap lidahnya menjulur dan menariknya kembali. Rasa hangat lidah dan mulutnya sangat terasa di ruangan selimut yang demikian sempit itu kepala mbak wiwik bergerak aktif turun naik seiring keluar masuknya kontolku dalam mulutnya. Sementara tanganku sendiri aktif mengelusi di arah rambutnya, terkadang juga turun hingga ke pantatnya. “Ayoo, dik, aku sudah capenih, keluarin cepeett
s”,Aku jawab, “sebentar lagi mbak
..” Mbak wiwik terus melumat-lumat kontolku dengan penuh perasaan sambil tangannya juga ikut mengelusi batang kontolku yg kekar dan keras itu, sesekali lidah dan bibirnya menjilati batang kontolku hingga ke pangkal dan bijih pelerku dengan harapan bisa secepatnya merangsangku dan membuatku orgasme. Kontolku dimasukkan dalam-dalam kemulutnya hingga menyentuh tenggorokkannya. Aku mengerang, mendesah sambil bergumam meracau. Benar, tidak sampai 10 menit aku mulai merasakan sebuah kedutan yang sangat keras dalam kontolku, dan aku bisikan ke telinga mbak wiwik, ” Mbak Aku mau keluar
.”Mbak wiwik semakin cepat melumat-lumat dan menghisap kontolku dan tidak berapa lama kurasakan orgasme yg sangat luar biasa, air maniku muncrat 6 sampai 7 kali kedalam mulut mbak wiwik, dan aku merasakan sensasi yg luar biasa ketika mbak wiwik langsung menelan semua air maniku dan terus mengisap dan menjilati sisa2 air maniku sampai terasa ngilu sekali.“Terima kasih, ya mbak”, kataku sambil membetulkan celanaku dan menarik tutup langsung mencium mulutnya dan masih kurasakan spermaku dalam mulutnya. Kami pun tertidur pulas, tanganku sambil pukul bus sampai di janti dan kamipun turun. “mbak gimana kalau kita satu taksi biar irit biaya toh jalannya satu arah”“ok..!!” mbak wiwik pun mengiyakanDidalam Taksi aku dan mbak wiwik berdiam diri sambil membayangkan semalam didalam bus yang luar biasa. Akhirnya mbak wiwik turun depan hotel Natour Garuda. Lalu kami tukar nomor HP. Hari itu aku ber smsan ria bersama mbak wiwik. Dan pada hari ke-3 aku dapat sms dari mbak wiwik yg isinya bahwa tugasnya dijogja udah selesai dan rencana mau pulang ke jakarta. Dan selang 10 menit HPku berdering kembali, ternyata dari mbak wiwik.“Pagi dik. lagi dimana? Gimana pulang ke Jakarta bareng apa yach?”“Pagi juga mbak
, ok deh kita bareng pulangnya, nanti siang aku ke hotel natour deh, Mbak saya jemput ya kita jalan-jalan dulu keliling Jogja, itung-itung biar mbak tau Jogja”“ok dech aku tunggu ya”. Begitulah, Aku menjemput mbak wiwik di hotel, aku dan mbak wiwik akhirnya berangkat lebih satu jam kami berputar-putar disekitar jogja, mbak wiwik akhirnya mengajak istirahat di hotel tempat dia menginap. Kami mengobrol tertawa cekikikan sampai bercerita tentang kejadian dibus. Tiba-tiba mbak wiwik menarik tanganku sehingga aku terduduk di kasur, mbak wiwik yang saat itu sedang duduk ditepi tempat tidur. Tanpa berkata apa-apa dia langsung mencium bibirku. Aku sempat terkejut tapi aku juga membiarkan ketika bibir nya menempel kebibirku hingga beberapa saat. Dadaku semakin berdegub kencang ketika kurasakan bibir nya melumat mulutku. Aku tidak mau kalah, Lidahku menelusup kecelah bibirnya dan menggelitik hampir semua rongga mulutnya. Mendapat serangan mendadak itu mbak wiwik tampak antusias dan lebih semangat dalam melumat bibirku, saking dahsyatnya bulu tengkukku sampai merinding. Namun tiba-tiba timbul kesadaranku. Aku teringat istriku dirumah, Kudorong tubuh mbak wiwik supaya ia melepaskan pelukannya pada diriku.“mbak
, jangan mbak
, ini enggak pantas kita lakukan..! “, kataku wiwik memang melepas ciumannya dibibirku, tetapi kedua tangannya masih merangkul leherku dan buah dadanya menempel ketat di dadaku, Kontolku sangat tegang dan keras menempel diperut mbak wiwik. “Memang nggak pantas dik, taapi gimana lagi toh kamu yang memulai waktu di bus dan aku Cuma merespon apa”, Ujar mbak wiwik yang terdengar seperti desahan. Setelah itu mbak wiwik kembali mendaratkan ciuman. Ia menjilati dan menciumi seluruh wajahku, lalu merambat keleher dan telingaku. Namun perlahan tapi pasti nafsu birahi semakin kuat menguasaiku , Aku sudah sangat terangsang, bayang2 istriku berbaur dengan wajah mbak wiwik yg cantik, akhirnya pertahananku bobol aku sudah tidak peduli lagi, toh ini cuma sekali aku berselingkuh sebuah pembenarandalam hatiku.. Harus kuakui, mbak wiwik sangat pandai mengobarkan birahiku. Jilatan demi jilatan lidahnya keleherku benar-benar telah membuatku terbakar dalam kenikmatan. mbak wiwik sendiri tampaknya juga mulai terangsang. Aku dapat merasakan napasnya mulai terengah-engah. Sementara aku semakin tak kuat untuk menahan erangan. Maka aku pun mendesis-desis untuk menahan kenikmatan yang mulai membakar kesadaranku. Setelah itu tiba-tiba tangan mbak wiwik mulai membuka kancing bajuku. Satu demi satu pakaian yg aku pakai terlepas dari tubuhku sampai akhirnya tidak ada sehelai benangpun yg menempel dalam tubuhku alias bugil total. Akupun tidak mau kalah, baju yg dipakai mbak wiwik satu demi satu aku preteli sampai akhirnya kita berdua sudah telanjang semua. Tak ayal lagi, buah dada mbak wiwik yang berwarna putih bersih itu terbuka didepanku tanpa tertutup sehelai kainpun. Mbak wiwik tampak agak malu dia berusaha menutupi buah dadanya yg terbuka dengan mendekapkan lengan didadanya tetapi dengan cepat tanganku memegangi lengannya dan merentangkannya. Kemudian aku mulai mengusap dan meremas payudaranya sambil mulutku mengisap dan menjilati putingnya. Hampir 10 menit kami saling remas dan cium kemudian aku mengambil inisiatif mengangkat dan merebahkan tubuhku ditempat tidur. Tanpa membuang waktu, bibirku melumat salah satu buah dadanya sementara salah satu tanganku juga langsung meremas-remas buah dadanya yang lainnya. Bagaikan seekor singa buas aku menjilati dan meremasbuah dada yang kenyal dan putih itu.. Di Bus Aku Terangsang Berat – Perkenalkan nama saya Lukman, saya seorang laki-laki berusia 29 tahun dan sudah berkeluarga bahkan sudah memiliki seorang anak laki-laki berumur 3 tahun. Di mulai ketika saya mengantar istriku dalam rangka liburannya ke salah satu kabupaten di Banyumas dan saya sendiri bekerja sebagai pegawai di salah satu perusahaan PODOMORO di Kota Surabaya. Cerita Sekembalinya saya dari Banyumas itu saya lewat jalur Wonosobo karena untuk ke arah Semarang lebih dekat. Saat bus berhenti di agen Temanggung teringatlah saya kenangan dengan mantan pacarku saat saya kuliah di Semarang dan karena kedua ortunya tdk setuju akhirnya kami berpisah secara baik-baik. Namnya Erica gadis cantik dari desa di lereng gunung sinabung, Dan saya masih mengenang sebuah “French kiss” perpisahan kami di bentangan kebun teh itu dan berlanjut hingga mahkotanya yg terjaga selama ini diserahkan kepadaku. Diiringi mentari yg menyelimuti dirinya dgn kabut putih beriringan dgn desahan dan lenguhan di antara sejuknya udara kota itu. Ada sedikit tanda merah yg tertinggal di rok dalamnya sebelum aq meminta diri untuk meninggalkan semua yg ada di dirinya. “Maaf Mas apa masih ada kursi ini kosong?” tanya suara itu. Saya sangat terkejut. Ya Tuhan, tampaknya hari yang melamun dulu, aku bergumam dalam hati. Saya tidak menyelesaikan keterkejutan saya dan saya terkejut ketika saya menoleh ke wajah. “Ka..ka kaa.. mu.. Erikaa!” teriakku demikian pula gadis itu. “Massa .. Lukman ..” kata gadis yang ternyata adalah Erika dan dia tidak bisa menahan air matanya dan menjatuhkannya di tanganku. Cerita Dewasa Di Bus Aku Terangsang Berat “Aq merindukanmu Erika!” Aq membuka diskusi kami berdua. “Sama mas Aq juga kangen!” bisiknya sambil merebahkan pundaknya di bahuku. Entah siapa yg memulai tiba-tiba bibir kami hanyut dlm kemesraan karena Bus yg kami tumpangi itu kebetulan tdk penuh bahkan beberapa kursi saja yg terisi. Aku yg sdh terangsang sekali karena seminggu belakangan ini tdk berhubungan badan dgn istriku. Kulumat bibirnya yg paling kusukai itu dan desahannya semakin menjadi saat ujung lidahku memainkan belakang kupingnya. Aku mengambil kedua pahanya dan aq tumpukan pada pahaku sementara kepalanya bersandar pada bantal. Tepat disela-sela pantatnya penisku yg dari tadi bangkit setengah tiang dan menyembul mendorong celana casual-ku. Tajut di lihat dgn penumpang lain, aq buru-buru menyumpali bibirnya dgn bibirku. Tanganku dibimbingnya menuju busungan dadanya dia seorang Tae Kwon Do-in. Tanpa diperintah aq menelusupkan tanganku ke buah dadanya yg masihkenyal itu. “Aaakhh..” desahnya tertahan. “Mass! aq kangeen banget sama Mas Lukman,” bisiknya saat aq mulai mengecup mesra putingnya. “Oooukh.. Mass.. aq nggaak kuath!” bisiknya. Cerita Dewasa Di Bus Aku Terangsang Berat Sementara aq mangambil bantal satu lagi dan kusandarkan di dekat jendela. Dia menarik rambutku amat kuat saat putingnya kugigit-gigit pelan. Sementara puting satunya kuplintir-plintir dgn telunjuk dan jempolku. Badanku mulai hangat, demikian pula tubuh Erika semakin menggelinjang tak karuan. Aq masih saja memberikan sensasi kenikmatan pada kedua putingnya dan ternyata itu merupakan titik didihnya dia. Sekitar empat menit kemudian, “ooogggghhhhhh Maass.. akuuuu maauu.. ss.. saamp..” desisnya saat aq menyudut kencang buah dadanya hingga tenggelam setengahnya di mulutku. Ia menggelinjang dan ia menggesek-gesekan kedua pahanya dan celana kulotnya mulai basah oleh cairan maninya. Sesaat kemudian kupelorotkan celana kulotnya serta celana dalam-nya dan Erika makin menggelepar hebat dan secepat kilat aq mencium rambut-rambut di bawah pusarnya, hhmm.. wangi sekali. Tiba-tiba kepalku ditekannya menuju lubang vaginanya dan aq bagai kerbau di congok menuruti saja apa yg ia inginkan. Kusibakkan bibir vagina-nya dan tersembullah klitorisnya yg kemerahan dan sekejap lalu kumainkan ujung lidahku di sana. Sementara jari tengahku memainkan liang kemaluannya. kutusuk pelan-pelan dan kukeluar-masukkan degan lembut. Erika semakin tak menguasai dirinya dan mengambil bantal untuk menutup mulutnya dan aq hanya mendengar suara desahan yg tak begitu jelas. Akan tetapi Erika bereaksi hebat dan tak lagi menguasai posisinya di pangkuanku. Cerita Dewasa Di Bus Aku Terangsang Berat Batang kemaluanku yg sedari tadi tegang rasanya sia-sia kalau tdk aq sarangkan di lubang kemaluan waRika yg kukagumi itu. Aq mengangkat sedikit pinggulnya dan kubuka zipper lalu kukeluarkan batang kemaluanku, sementara aq mulai mengatur posisi Erika untuk kumasuki. “zleebbhhh!” dgn mudah kepala batang penisku masuk karena lubang vaginanya sdh basah dari tadi. Bersamaan itu Erika mengernyitkan dahinya dan mendesah, “Oooggghhhhhh.. Pelann dikit Yg.. mmmpphhhh.. aaagghhhh..” Erika menjerit lirih saat semua batang penisku menjejali rongga rahimya yg masih mampu memijit meski seorang “Putri”-nya telah keluar dari rahim itu. Rasanya begitu hot dan sensasional dan aq membisikkan padanya agar jangan menggoyangkan pantatnya. Kami rindu dan ingin berlama-lama menikmati moment kami kedua yg sangat indah, syahdu dan nikmat ini. Aq melipat pahaku dan aq melusupkan dibalik punggungnya agar dia merasa nyaman dan memaksimalkan seluruh batang penisku di rahimnya. Kurengkuh tengkuknya dan kulumat bibirnya dgn lembut bergantian ke belakang telinga dan lehernya yg jenjang. Tangan kiriku memberikan sentuhan di klitorisnya, ku pilin dan kugoyang ujung jariku di sana. “Aaagghhhhh.. Mass Lukmann.. aaakuuuu.. kanggeennn banggeettttt.. ” katanya terbata saat aq menciumi belakang lehernya. Tubuhnya mulai menggigil dan Erika diam sesaat merasakan pejalnya batang penisku menusuk rahimnya, wajahnya menahan sesuatu untuk diekspresikan. Aq merasakan bahwa ia sebentar lagi akan mendapatkan orgasmenya, lantas buru-buru kubisikkan ditelinganya. Cerita Dewasa Di Bus Aku Terangsang Berat “Tumpahkan semua rindumu Sayang.. aq akan menyambutmu..” bisikku mesra. “Iii.. yyaaaaachhhh Masshh..” ia mulai memejamkan matanya untuk sensasi tersebut. Cerita dewasa terbaru, Aq membantunya mempercepat tempo permainan ujung jariku di klitorisnya, sementara itu ujung lidahku juga tdk ketinggalan memutar-mutar putingnya dan sesekali menyedotnya lembut. Hampir 5 menit Erika mulai membuka bibirnya dan kedua matanya dibuka sayu menikmati kemesraan yg ada. “Ooogghhhh.. Ooogghhhh.. Ooogghhhh.. Mass.. mmmpphhhhh..” hanya itu yg ia ucapkan. Desahan-desahannya bikin aq semakin bernafsu menjelajahi seluruh tubuhnya dgn ujung lidahku dan ketika aq sampai pada ketiaknya buru-buru Erika menarik kepalaku. Ia lantas melumat bibirku kesetanan bagai tiada hari esok dan semenit kemudian berbisik, “Mmpphhhhhh.. Mass.. mmmpphhhhhhhh.. Erika mma.. mmauu..” lantas aq melumat bibirnya dan kulepas permainanku di klitorisnya. Tangan kiriku kutarik ke atas untuk menstimulasi puting kirinya dan ternyata usahaku tdk sia sia. “Ooooo.. oooggghhh.. oooggghhh.. oooggghhh.. oooggghhh..” desah Erika dlm erat dekapanku. “oooggghhh..niiiiik..maattttttt.. Sssayaannnggg..” bisiknya mengakhiri orgasmenya menandakan kepuasan dari cinta kami berdua. Cerita Dewasa Di Bus Aku Terangsang Berat Lalu aq mengambil jaketku dan menutupi bagian pribadi kami yg sempat morat-marit. Meskipun batang penisku masih tertancap dlm-dlm akan tetapi aq tdk ingin mengakhirinya dgn ejakulasiku karena situasi saja yg tdk memungkinkan. “Auuwwww.. geli Mass..” desah Erika geli oleh denyutan batang penisku. “Good Rika sayang .. aq akan ditriknya ..” Bersamaan itu, -cerita hot- “Ooohhhhh,” Rika berteriak lembut. Kami pun tertidur bersama hingga sampailah kami di kota Atlas, kota yg penuh kenangan bagi kami berdua dan istriku tercinta. “Dik Rika sekarang tinggal dimana?” tanyaku sambil mengemasi bawaanku. Belum sempat Rika jawab Ponselku berdering rupanya dari istriku yg menanyakan tentang perjalananku. “Iya Maa.. aq udah sampai di Semarang dgn selamat,” jawabku singkat. “Awas kalau sampai mampir-mampir,” ancam istriku bercanda. “Siap, Boss,” lantas aq menutup pembicaraan itu. “Dari Istri Mas?” tanya Rika padaku. “Huummm,” aq malas menanggapi. Cerita Dewasa Di Bus Aku Terangsang Berat Rika dan istriku adalah sama-sama bekas pacarku dan keduanya saling tahu tentang aq bahkan pribadi mereka masing-masing. “Eh Mas Lukman mau kemana sich?” selidik Rika. “Mau ke rumahmu,” jawabku enteng. “Ee.. ee..eeee Enak saja, ketahuan suamiku berabe lho.” “Aq serius lho,” desakku. Rika mengernyitkan dahinya lagi penuh tanda tanya. “Beneran nich,” sahutnya. “Iyaaaa Sayaangg..” jawabku sambil kukecup bibirnya dan kumainkan ujung lidahku di rongga mulutnya. “Aaakkh.. udah mass.. maunya yg anget teruss,” Rika menepis pelan pipiku. Lalu aq merangkul dia ke dlm pelukanku. Angan laki-lakiku pun mulai berimprovisasi dan aq telah menemukan retorika tepat untuk dia. “Rika aq khan belum puas melepas rindu ama kamu, kita lanjutin di Hotel yukk!” ajakku mengharap jawaban iya dari Rika. Cerita Dewasa Di Bus Aku Terangsang Berat Tp Rika diam saja tak bergeming, sialan pikirku. Ketika kondektur berteriak bahwa bus telah sampai di sebuah halte, Rika menegakkan badannya isyarat bahwa ia akan turun maka aq membimbingnya sebetulnya aq akan turun diterminal Terboyo. Lantas kami pesan taksi dan aq bilang pada supir untuk ke Garden Palace Hotel, saat itulah Rika hendak mengucapkan sesuatu. Buru-buru aq menepisnya dan memainkan ujung lidahku di belakang kupingnya. “Aq masih kangen Rika,” kataku berusaha untuk meyakinkannya. Singkatnya kami segera pesan kamar yg menghadap ke Semarang bawah. Setelah mLukman dan makan malam kami terlibat obrolan agak lama tentang masa lalu kami. Kunyalakan channel Video dan malam itu kebetulan di putar Blue XX. Aq menatap wajah Rika makin gelisah, mungkin ini perselingkuhan pertama bagi dia, meskipun bagiku ini merupakan yg pertama juga. Wajar ia takut suaminya dosa dan keinginannya untuk mendapatkan kehangatan dan kelembutan kasih dariku. Aq merangkul pundaknya. “Kamu Okee saja Rika?” tanyaku membuka pembicaraan kami. “Aku .. iiya .. Mas ..” jawabnya. Cerita Dewasa Di Bus Aku Terangsang Berat “Aq pijitin kamu yach,” kataku sambil menarik punggungnya membelakangiku. Aq memijit mulai dari kedua pundaknya, lengan, pinggul dan kembali ke lehernya. Saat jari-jariku menelusuri lehernya Rika mendesah lembut. “Okkkhhh..” desahnya. “Nikmat khan Yg?” tanyaku sambil mendekatkan bibirku ke belakang lehernya. “Aaakkhhh.. Mashh..” desahnya. Rupanya pancinganku berhasil, lantas aq pun tak menyia-nyiakan kesempatan kami berdua. Kali ini aq sdh dikuasai nafsu biarhiku, dgn cepat aq membalikkan tubuhnya menghadapku. Aq mulai menjelajahi seluruh tubuhnya dan satu persatu gaun tidur yg dikenakan kulepaskan dan kini di hadapanku sosok ibu muda yang putih bersih cantik seksi menunggu kehangatan dariku. Kulalap seluruh tubuhnya dgn lidahku. Rika memejamkan matanya dan hanya bisa mendesis melenguh dan mendesah. Tubunhya kini bagai bermuatan listrik beribu-ribu volt. Sumsum tulangnya menjadi nyeri dan permukaan kulitnya terasa geli dan harus disentuh. “Oookkkhhhh.. ennaakkkk.. teruss Mass..” teriaknya keras saat aq mulai menjilat klitorisnya dan memainkan ujung lidahku di sana. Cerita Dewasa Di Bus Aku Terangsang Berat Lalu aq menelusupkan jari tengahku di liang vaginanya, ia tersentak sebetar lantas menggoyang-goyangkan pinggulnya pelan. “Mmpphhh.. ooogghhhh.. cepat Mas masukin aq..” pinta Rika. “Iyaaa Sayang..” kataku, lantas mengambil sikap untuk siap-siap menyetubuhinya. Tiba-tiba lehernya, sementara mulutku menelan kedua payudaranya. Dan di bawah perut ada .. “Zlebbhhh..” batang penisku masuk setengahnya. “Aaakkhhhh..” Rika mendongak. Dan satu hentakan lagi batang penisku memasuki dan menyumpal lubang vaginanya. “Aaakkhh.. Aaakkhh.. Aaakkhh.. sedot teruss Masshh.. bikin aq puas malam inii..” ceracau Rika tak beraturan. “Oookkhhh.. Oookkhhh.. mmpphh..” Rika mengguman merasakan tubuhnya hangat dan sela selangkangannya amat nikmat. Aq mulai menggejot perlahan dan seirama gerakan batang kemaluanku Rika mengimbangi dgn goyangan pinggulnya. Lima menit berlalu samapailah Rika pada puncak yg diinginkannya. Rika histeris memanggil-manggil namaku disela-sela desah nafasnya. Aq pun tak ingin menyia-nyiakan waktu itu dan kugenjot lebih keras lagi dan Rika semakin tak beraturan mengatur posisi orgasmenya. Cerita Dewasa Di Bus Aku Terangsang Berat “Rikaa.. aq mau.. di dlm att.. tau..” tanyaku pada Rika. “Mmpphh.. aaakkhhhh.. ookkkhhh.. ookkkhhh..” Rika semakin dahsyat dan malah mempererat pelukannya. “ookkkhhh..” pekikku tertahan dan kepalaku mendongak mencurahkan birahiku di rahimnya. “Aauww.. ookkkhhh.. ookkkhhh.. Maass.. mmpphhhh..” Rika mencengkeram punggungku saat tetes demi tetes maniku menyembur dinding rahimnya. Kurebahkan diriku di samping Rika dan kuraih minuman segar lantas kuberikan pada Rika. Kami pun berpelukan mesra dan saling melepas perasaan rindu masing-masing dan malam beringsut, kami pun mengulangi lagi hingga pagi membangunkan kami berdua. Kuantar ia hingga station bus kota itu untuk menuju rumah kontrakannya di Semarang Barat. Aq sendiri melanjutkan perjalananku ke Surabaya dan aq kini kehilangan kontak denganya.,,,,,,,,,,,,, Une jeune fille monte dans le bus Nous Ă©tions en plein Ă©tĂ©. Il faisait chaud. TrĂšs chaud, et cela semblait agir sur le comportement des personnes
 Normalement, je fais la route Ă  pied car quelques stations de bus sĂ©parent mon lieu de travail de mon domicile. En revanche, ce soir lĂ , aprĂšs une journĂ©e de travail Ă©reintante, je prends exceptionnellement le bus. Assis pour ne pas dire affalĂ© au milieu de la banquette arriĂšre, je commençais plus ou moins Ă  somnoler quand Ă  la station suivante une jeune fille assez bien foutue monte et se dirige vers moi. J’étais seul sur la banquette arriĂšre et quelques passagers me tournaient le dos en Ă©tant assis devant moi. ArrivĂ©e Ă  ma hauteur, elle met un pied sur la marche et se penche pour refaire son lacet. En voyant son dĂ©colletĂ© et ses petits seins que rien ne couvrait, je me dis que j’avais bien fait de prendre le bus ce soir. Je n’étais pas au bout de mes surprises en fait, elle n’avait pas de soutien gorge, c’était sĂ»r car je l’avais vu. Mais un peu plus tard, lorsqu’elle s’assied Ă  cĂŽtĂ© de moi, en face de l’aller centrale du bus, bien que lĂ©gĂšrement dĂ©calĂ©e vers la droite, je voyais un grand black qui Ă©tait montĂ© Ă  la mĂȘme station qu’elle qui semblait devenir fou. Je me suis posĂ© un instant la question de savoir ce qui affolait ce type, lorsque je m’aperçu qu’à chaque fois qu’elle Ă©cartait les cuisses, il ne tenait plus en place. J’ai compris alors qu’elle n’avait pas mis de culotte non plus ! Je dĂ©cidais de prendre les choses en main. Je fais signe au black avec un simple regard que je m’occupe de cette fille. Il comprend et descend Ă  la station suivante. A mon avis, il a du se finir » Ă  la main. Je me lĂšve, je me mets complĂštement Ă  sa droite donc dĂ©calĂ© par rapport Ă  l’allĂ©e centrale pour ĂȘtre moins visible de cette mĂȘme allĂ©e. Je lui montre la bosse que j’ai Ă  mon pantalon. Elle regarde, semble trĂšs intĂ©ressĂ©e. Je lui fais un signe de la tĂȘte pour qu’elle se rapproche de moi, ce qu’elle fait sans hĂ©siter une seconde. DiscrĂštement nous sommes tout de mĂȘme dans un bus !, je lui passe ma main sous sa jupe. Son sexe dĂ©gouline. Elle est trempĂ©e, elle mouille un maximum ! Moi, je ne tiens plus ! Je ne sais plus quoi faire avec mon sexe que je sens de plus en plus Ă  l’étroit dans ce pantalon pourtant large. Je dĂ©cide de tenter le tout pour le tout j’entrouvre ma braguette. Elle me fait signe qu’elle est de plus en plus excitĂ©e en haussant les sourcils et en passant sa langue sur ses lĂšvres. Son bassin fait de petits mouvements qui en disent long sur ses intentions. Toujours discrĂštement, elle approche sa main de ma cuisse, remonte le long de ma jambe et fait un premier essai en remontant vers mon entrecuisse. Quelqu’un monte. Nous arrĂȘtons notre petit jeu le temps que cette personne s’assied. A peine cette personne assise, sa main reprend du service et devient de plus en plus prĂ©cise dans ses gestes son but est clairement dĂ©fini. Elle m’attrape le sexe en passant sa main dans ma braguette et par dessus mon slip, me le malaxe comme une bĂȘte. Mon Dieu, comme c’est bon ! Pendant quelques instants, je reste avec un air bĂ©at et je ne sais plus quoi faire. Je reprends mes esprits et dĂ©cide de pousser un peu plus loin. Je me risque Ă  dĂ©couvrir lĂ©gĂšrement mon sexe en Ă©cartant mon slip. Ceci Ă©tant, ce n’est pas une chose facile dans ces conditions-lĂ . Elle ne tient plus et vient carrĂ©ment s’asseoir sur mes genoux, pour ne pas dire qu’elle vient ou qu’elle veut se faire empaler. Sur mes genoux, il n’était pas facile de sortir mon sexe par en dessous sans ĂȘtre vu. AprĂšs quelques efforts, j’y arrive enfin. Comme elle n’avait pas mis de culotte, nos deux sexes entrent immĂ©diatement en contact. Au dĂ©but, le mien se frotte au sien. Elle aime, elle adore. Je ne suis pas en reste pour autant car j’apprĂ©cie Ă©normĂ©ment cette position. Pourtant, toujours assise sur mes genoux, elle dĂ©cide de faire semblant de relacer ses chaussures. Elle se baisse, ce qui me permet de prĂ©senter mon sexe Ă  l’entrĂ©e de son orifice pour lui pĂ©nĂ©trer sa chatte dĂ©goulinante. J’ai quand mĂȘme un peu de mal Ă  rentrer est-ce la position ? Est-elle vierge ? Toujours est-il que mon engin de taille respectable, mais pas non plus si Ă©norme que cela fini par rentrer, probablement aidĂ© par sa mouille. Dans un bus, il n’est pas facile de bouger sans Ă©veiller les soupçons. Des mecs ont dĂ©jĂ  commencĂ© Ă  repĂ©rer notre petit manĂšge et nous regarde sans avoir l’air d’y toucher. Pour simuler les mouvements, elle trouve une combine qui consiste Ă  faire semblant de se rĂ©ajuster. Dans ce mouvement lĂ , mon sexe l’empale de plus belle. Elle aime. J’adore. Je suis au bord de la jouissance, mais je me retiens. Elle se lĂšve lĂ©gĂšrement pas trop car j’ai quand mĂȘme le sexe Ă  l’air !. Ceci me permet de prĂ©senter mon engin Ă  l’entrĂ©e de son petit trou, par derriĂšre. Elle se rassoit, ni surprise, ni effarouchĂ©e. En revanche, cette fois-ci la pĂ©nĂ©tration s’annonçait difficile. Elle pousse un peu mon gland fait son entrĂ©e dans son anus. Voici une Ă©tape de franchie ! Elle pousse encore. Une partie de mon sexe vient encore de s’enfoncer dans son anus. Pendant ce temps, ma main titille son clitoris qui roule entre mon pouce et mon index. Tant que j’y suis, les autres doigts de ma main en profitent pour passer le long des lĂšvres. De temps Ă  autres, l’un de mes doigts s’aventure entre les lĂšvres et pĂ©nĂštre aussi profondĂ©ment que possible son vagin. Elle a beaucoup de mal Ă  ne pas crier. Elle se mord les lĂšvres pour ne pas le faire, mais quand je donne un grand coup de rein pour enfoncer complĂštement mon sexe dans son petit trou serrĂ© et que je joui en elle, elle pousse un petit cri que certaines personnes entendent et ne manquent pas de se retourner. Nous rougissons tous les deux car la situation Ă©tait sans Ă©quivoque les mecs qui nous regardaient avaient tous compris ce que nous Ă©tions en train de faire. Je me demande mĂȘme s’il n’y en avait pas un qui se masturbait discrĂštement. Je sors dĂ©licatement de son anus. Du sperme coule le long de ses jambes lorsqu’elle se met debout. Elle passe un doigt pour le ramasser et se dĂ©lecte de ce doigt humide. Entre temps, je rentre mon sexe dĂ©goulinant de sperme et de mouille dans mon slip, ce qui provoque immĂ©diatement une tache sur mon pantalon. AĂŻe. Comment vais-je rentrer Ă  la maison dans cet Ă©tat ? Ma belle, si tu lis cette histoire et qu’elle te rappelle quelque chose, n’hĂ©site pas Ă  me contacter. Ce sera un vrai plaisir de te revoir. Tchao, Bella.

cerita dewasa di bus malam